Tol Japek II Selatan Dibuka, Alternatif Atasi Kepadatan di KM 66

- Pengoperasian Jalur fungsional Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan mengurangi kepadatan lalu lintas di pertemuan KM 66.
- Data Jasa Marga mencatat 800.893 kendaraan melintasi jalur tersebut, dengan panjang jalan 30 kilometer dan dilengkapi rest area.
Jakarta, IDN Times - Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet, mengatakan, pengoperasian Jalur fungsional Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan bisa mengurangi kepadatan lalu lintas di pertemuan KM 66 Tol Jakarta-Cikampek.
“Tadi malam, kita uji coba kemudian malam ini juga kita operasionalkan. Pada Kamis, (3/4/20245) juga kita fungsional Japek II Selatan ini. Alhamdulillah itu bisa mengurangi kepadatan di pertemuan KM 66. Nah, itu memang sesuai dengan rencana,” kata Slamet, dikutip Jumat (4/4/2025).
1. Ada 800.893 kendaraan melintasi jalur Tol Japek II Selatan

Data dari Jasa Marga, hingga Kamis, 3 April 2025 malam, tercatat ada 800.893 kendaraan yang melintasi jalur tersebut.
Tol Japek II Selatan ini memiliki panjang 30 kilometer dan dilengkapi rest area untuk pengendara.
“Sampai dengan malam tadi sudah ada 800.893 kendaraan yang melewati ini. Panjang jalan ini 30 kilometer, di tengah itu juga ada rest area fungsional juga sehingga masyarakat yang akan ke Jakarta melalui Japek II Selatan itu bisa melalui jalur ini dengan baik,” ucap dia.
2. Pengendara bisa keluar di kilometer 37 Gerbang Tol Deltamas

Dia menjelaskan, pengendara dari arah Bandung menuju Jakarta bisa masuk ke Tol Japek II Selatan dan keluar di kilometer 37 Gerbang Tol Deltamas.
Hal ini diharapkan bisa mengurangi kepadatan di kilometer 66, yang merupakan titik pertemuan arus lalu lintas dari Bandung, Cikampek, dan Cipali.
“Dari arah Bandung bisa masuk lewat Japek II Selatan, keluar di KM 34 atau KM 37. Ini sangat bermaanfaat untuk mengurangi kepadatan di KM 66, pertemuan antara jalur Bandung dan Cikampek atau Cipali,” kata Slamet.
3. Status pengoperasian Tol Japek II Selatan

Meski demikian, kata dia, status jalan ini masih fungsional sehingga masih ada beberapa aspek yang perlu disempurnakan sebelum dapat beroperasi penuh. Pihaknya bersama para stakeholder juga akan terus melakukan analisis dan evaluasi.
“Korlantas dengan stakeholder terkait Jasa Marga, PU, Dinas Perhubungan dalam dalam mengelola arus mudik dan arus balik itu selalu update terus analisis dan evaluasi terus sehingga dari tahun ke tahun semakin lebih baik,” kata dia.