Top 5: Ultimatum Prabowo hingga Gelar Doktor Honoris Raffi Dibacakan

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto meminta Badan Gizi Nasional segera menyiapkan pelaksanaan program makan bergizi gratis. Prabowo juga meminta agar program tersebut bisa terlaksana dengan tepat sasaran. Ia juga mengultimatum jika tidak ada pihak tak mendukung program tersebut, agak keluar dari pemerintahannya.
Selain soal ultimatum Presiden Prabowo, ada beberapa artikel menarik lainnya di antaranya artikel tentang gelar doktor honoris causa Raffi Ahmad disebutkan saat pelantikannya, Kementerian Agama tak akan urus haji lagi mulai 2026, dan beberapa artikel menarik lainnya yang terangkum dalam #IndonesiaHariIni.
1. Prabowo: Tidak dukung makan bergizi keluar dari pemerintahan saya

Presiden Prabowo Subianto meminta Badan Gizi Nasional segera menyiapkan pelaksanaan program makan bergizi gratis. Prabowo juga meminta agar program tersebut bisa terlaksana dengan tepat sasaran.
Hal itu Prabowo sampaikan dalam sidang kabinet paripurna perdana di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Selengkapnya baca tautan ini.
2. Gunakan kop menteri di acara pribadi, Yandri: Saya kurang kontrol

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, buka suara soal kritik undangan berkop kementerian untuk acara pribadi. Surat itu merupakan undangan berkop kementerian bagi para perangkat desa di Serang, Banten untuk menghadiri acara haul ke-2 ibunya.
Saat ditanya mengenai alasan menggunakan kop kementerian, Yandri tak memberikan penjelasan secara jelas. Selengkapnya baca di tautan ini.
3. Mulai 2026, Kementerian Agama tak lagi urus haji

Presiden Prabowo Subianto membentuk Badan Penyelenggara Haji. Prabowo melantik politikus Partai Gerindra, Irfan Yusuf, sebagai kepala badan baru tersebut.
Irfan mengatakan, Badan Penyelenggara Haji masih berkolaborasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) terkait urusan haji. Menurutnya, penyelenggaraan haji periode 2025 masih berkolaborasi dengan Kemenag. Selengkapnya baca di tautan ini.
4. Setara Institute: Prabowo seharusnya minta Mayor Teddy mundur dari TNI

Posisi Mayor Teddy Indra Wijaya yang menempati jabatan sipil di pemerintahan dan masih menjadi prajurit aktif terus jadi sorotan.
Setara Institute mendorong Presiden Prabowo Subianto untuk meninjau ulang penunjukkan Teddy sebagai Sekretaris Kabinet, atau memerintahkan Teddy untuk mundur dari dinas kemiliteran. Selengkapnya baca di tautan ini.