Tuntut Solusi, Korban PHK Hotel Puncak Demo saat Menteri LHK Lewat

- Belasan warga Puncak demo saat Menteri Hanif lewat
- Warga sampaikan aspirasi damai terkait kehilangan pekerjaan akibat penyegelan hotel dan tempat wisata
Bogor, IDN Times – Belasan warga Puncak, Kabupaten Bogor, turun ke jalan melakukan aksi demo saat rombongan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol, melintas di kawasan Simpang Pasir Angin, Megamendung, Jumat (3/10/2025).
Aksi ini sebagai bentuk protes atas dampak kebijakan penyegelan terkait izin lingkungan sejumlah hotel dan tempat wisata yang menyebabkan banyak pekerja kehilangan mata pencaharian beberapa bulan terakhir.
Aksi demo dilakukan setelah warga mengetahui keberadaan Menteri Hanif yang baru saja menghadiri kegiatan penanaman pohon di UPTD PLN Puncak dan aksi bersih-bersih sampah di Sungai Ciliwung, sekitar Pasar Cisarua.
“Begitu dapat info Menteri LH akan datang, kami para korban PHK bersepakat menyampaikan langsung aspirasi ini,” kata koordinator aksi, Asep Suhandi yang akrab disapa Iyong saat diwawancarai di lokasi demo.
1. Bawa bunga dan spanduk, mereka sampaikan aspirasi secara damai

Sekitar belasan warga berdemo sambil membawa spanduk dan puluhan tangkai bunga. Aksi mereka digelar di kawasan Simpang Pasir Angin, jalur yang dilewati rombongan menteri. Meski berlangsung damai, suara protes warga terdengar lantang saat rombongan melintas.
“Kami hanya mencari nafkah. Di mana hati nurani mereka?” kata Asep dengan nada kecewa.
2. Terdampak penyegelan, puluhan warga kehilangan pekerjaan

Asep mengaku sebelumnya bekerja sebagai tukang taman di salah satu hotel yang kini disegel. Upahnya hanya Rp1,5 juta per bulan, tetapi cukup untuk menghidupi keluarganya. Kini, dia bersama sekitar 50 orang temannya kehilangan pekerjaan. Belum lagi, kata dia, pekerja lepas lainnya sekitar 200 orang lebih.
“Gaji saya 1,5 juta. Kalau yang lain tergantung tempat kerja, bisa sampai Rp2,5 juta. Sekarang saya masih nganggur, udah ada hampir tiga bulan berjalan,” kata dia.
3. Warga merasa tak diberi solusi dan berencana demo lanjutan

Warga menilai pemerintah hanya mengambil tindakan tegas tanpa memberikan solusi. Mereka mengaku sudah berusaha mematuhi aturan lingkungan, tetapi kesejahteraan mereka tetap diabaikan.
“Kami selalu menjaga lingkungan hidup. Tapi tanpa tempat usaha di Puncak, bagaimana kami bisa hidup?” tegas Asep.
Asep mengatakan, dia bersama korban PHK lain akan melanjutkan aksi demo ke Hambalang atau ke pemerintah pusat, jika suara mereka tidak didengar.
Saat melintas, rombongan Menteri Hanif Faisol sendiri tak berhenti untuk berdialog dengan massa dan langsung menuju agenda berikutnya di Bojong Koneng, Sentul, Bogor. Mobilnya yang dikawal polisi terus melaju melewati belasan pendemo yang berjejer di pinggir jalan.