Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

115 Orang Tewas Gara-gara Tambang di Bogor, Dedi Mulyadi: Kok Gak Ada Demo?

Konflik antara warga dan aktivitas tambang sudah berlangsung sejak 2023. Truk-truk tambang disebut merusak jalan dan meningkatkan risiko kecelakaan. (Dok. Istimewa)
Konflik antara warga dan aktivitas tambang sudah berlangsung sejak 2023. Truk-truk tambang disebut merusak jalan dan meningkatkan risiko kecelakaan. (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Dedi menegaskan sikap pemerintah tidak boleh hanya pro terhadap tambang atau pro lingkungan semata.
  • Salah satu solusi yang sering dibicarakan adalah pembangunan jalan khusus tambang. Namun, menurut Dedi, anggaran yang besar harus disertai perhitungan matang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bogor, IDN Times – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyoroti soalnya sedikitnya pihak yang bersuara tentang banyaknya korban jiwa dalam aktivitas tambang di Parung Panjang, Kabupaten Bogor.

Setidaknya, kata dia, sudah 115 orang yang meninggal dunia akibat kegiatan tersebut. Menurut dia, penanganan tambang tidak bisa hanya berpihak pada satu sisi. Dia pun menekankan pentingnya keseimbangan antara ekonomi, keselamatan rakyat, dan pembangunan infrastruktur.

"Yang meninggal sudah hampir 115 orang. Yang luka lebih dari 150 orang. Infrastruktur rusak. Kenapa pada waktu ada yang meninggal, infrastruktur rusak tidak ada yang demo?" ujar Dedi, saat diwawancarai di Gedung Pakuan, Kota Bogor, Senin (29/9/2025).

Dia menduga, protes tersebut biasanya datang dari pihak yang mempunyai kepentingan ekonomi semata.

"Yang demo siapa? Yang demo pasti yang cukup kepentingan terhadap siklus ekonomi rusak," lanjut dia.

1. Harus seimbang antara ekonomi, rakyat, dan infrastruktur

Dedi Mulyadi.jpeg
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat diwawancarai di kantor Gubernur di Gedung Pakuan, Kota Bogor, Rabu (24/9/2025). Istimewa.

Dedi mengatakan, sikap pemerintah tidak boleh hanya pro terhadap tambang atau prolingkungan semata. Semuanya, kata dia, harus berjalan beriringan.

"Saya berdiri tegak di atas semua kepentingan. Ekonomi harus jalan, rakyat harus terlindungi, infrastruktur harus baik," kata Dedi.

Dia pun ingin tambang tetap beroperasi, tetapi tidak mengorbankan keselamatan dan kualitas hidup warga sekitar.

2. Harus ada hitungan jelas soal jalan tambang

dedi mulyadi dadan.jpg
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Kepala BGN Dadan Hindayana saat diwawancarai di Gedung Pakuan Kota Bogor, Senin (29/9/2025). Isrimewa.

Salah satu solusi yang sering dibicarakan adalah pembangunan jalan khusus tambang. Namun, menurut Dedi, anggaran yang besar harus disertai perhitungan matang.

"Mau bangun jalan khusus tambang dengan dana APBN Rp1,2 triliun? Pendapatan dari tambang berapa? Kan harus dihitung dulu," kata dia.

Dia pun ingin memastikan, pembangunan tidak hanya membebani negara, tetapi juga harus ada kontribusi dari para pengusaha tambang.

3. Ajak pengusaha tambang untuk gotong royong bangun jalan

Sejumlah warga dengan mengerahkan truk saat menarik dengan tambang truk yang terjebak ditengah rel, Senin (1/6/2025).(IDN Times/Tangkapan layar@cctv)
Sejumlah warga dengan mengerahkan truk saat menarik dengan tambang truk yang terjebak ditengah rel, Senin (1/6/2025).(IDN Times/Tangkapan layar@cctv)

Dedi mengaku sudah melihat komitmen dari pemerintah Kabupaten Bogor yang bersedia membebaskan lahan. Namun, ia juga menantang para pengusaha tambang agar ikut terlibat.

"Sekarang pemerintah kabupatennya bersedia membebaskan jalannya. Nanti saya tanya, pengusahanya mau tidak bersama-sama pemerintah untuk membangun jalan tambang?" ujar dia.

Menurut dia, hal itu adalah bentuk keadilan fiskal pemerintah dan swasta yang harus berbagi tanggung jawab.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

Membaca Hubungan Prabowo-Mega di Pusaran Kader PDIP Kena Reshuffle

29 Sep 2025, 21:15 WIBNews