Uya Kuya Usul Kemenkes Bentuk Satgas Anti-bullying di PPDS

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN Surya Utama alias Uya Kuya mengusulkan Kementerian Kesehatan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti-Bullying di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Hal ini menindaklanjuti banyaknya kasus perundungan yang terjadi dalam program ini.
Hal tersebut disampaikan Uya Kuya dalam rapat kerja bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Komisi IX DPR RI, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Berdasarkan data, Kemenkes telah mencatat 2.621 laporan perundungan di PPDS sepanjang 2025. Kasus perundungan paling banyak terjadi di rumah sakit vertikal, sebanyak 363 laporan.
"Begitu banyaknya kasus bullying di PPDS yang terungkap saya pikir perlu adanya satgas anti-bullying yang pastinya melibatkan Kemenkes," kata dia.
Uya Kuya mendesak Kemenkes mau buka-bukaan terkait data kasus kekerasan yang terjadi di PPDS. Pada kesempatan itu, ia turut mendesak supaya data-data yang telah dihimpun Kemenkes diserahkan ke kepolisian supaya ada efek jera.
"Perkara-perkara PPDS yang berhubungan dengan kekerasan yang datannya mungkin sudah ada di Kemenkes menurut saya harus dibuka diserahkan ke kepolisian biar ada efek jera," kata dia.
"Adanya Satgas Anti-bullying tadi kita bayangkan jika satgas anti bullying berhasil menindak secara hukum akhirnya menjebloskan lima aja dokter selama setahun, saya pikir tidak akan ada dokter-dokter lain yang melakukan hal itu," sambungnya.
Uya turut mengusulkan agar menggandeng KPK hingga kejaksaan dan kepolisian untuk mengusut kasus-kasus pemerasan yang dilakukan para oknum dokter PPDS. Pasalnya, dia mengatakan, ada banyak senior dokter PPDS yang melakukan pemeran hingga ratusan juta.
"Sementara di pendidikan PPDS masih ada pemerasan dimintai uang jutaan puluhan sampai ratusan," kata dia.