[UPDATE] COVID-19 Masih Merajalela, Hari Ini Bertambah 18.872 Kasus

Lagi-lagi DKI Jakarta paling banyak sumbang kasus COVID-19 

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan, kasus baru virus corona hari ini, Jumat (25/6/2021), bertambah sebanyak 18.872 orang. Dengan penambahan ini, total jumlah orang yang terpapar COVID-19 di Tanah Air telah mencapai 2.072.867 kasus.

Penambahan kasus COVID-19 paling banyak terjadi di DKI Jakarta yakni 6.934 kasus. Kemudian disusul Jawa Barat 3.846 kasus, Jawa Tengah 2.118 kasus, Jawa Timur 975 kasus, dan DI Yogyakarta 783 kasus. 

Baca Juga: [LINIMASA-7] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

1. Tercatat 8.557 orang berhasil sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] COVID-19 Masih Merajalela, Hari Ini Bertambah 18.872 KasusIlustrasi pasien sembuh dari COVID-19. ANTARA FOTO/FB Anggoro/aww.

Kendati jumlah kasus positif bertambah, Satgas COVID-19 melaporkan, jumlah pasien yang berhasil sembuh juga bertambah 8.557 orang dalam 24 jam terakhir. Maka, total kesembuhan sudah 1.835.061 orang.

DKI Jakarta mencatat kasus kesembuhan paling banyak hari ini yaitu 2.571. Selanjutnya disusul Jawa Tengah 1.949 kasus, Jawa Barat 1.260 kasus, Jawa Timur 509 kasus, dan Riau 299 kasus. 

2. Sebanyak 422 orang meninggal akibat COVID-19

[UPDATE] COVID-19 Masih Merajalela, Hari Ini Bertambah 18.872 KasusIlustrasi tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 mengusung jenazah pasien positif COVID-19 di Tempat Pemakaman Umum di Kudus (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Satgas COVID-19 juga melaporkan, sebanyak 422 orang meninggal dunia akibat virus corona dalam satu hari terakhir. Total jumlah orang yang meninggal dunia karena corona menjadi 56.371 kasus.

Provinsi yang memiliki kasus kematian terbanyak hari ini yaitu Jawa Tengah 103 kasus, disusul Jawa Barat 84 kasus, DKI Jakarta 69 kasus, Jawa Timur 52 kasus, dan DI Yogyakarta 16 kasus. 

3. Terbukti, COVID-19 bisa menyebar melalui udara

[UPDATE] COVID-19 Masih Merajalela, Hari Ini Bertambah 18.872 KasusRelawan dengan kostum super hero membagikan masker kepada pengendara di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (10/9/2020). Pembagian masker tersebut sebagai gerakan sosialisasi secara serentak kepatuhan protokol kesehatan guna menekan penyebaran COVID-19 di Sulawesi Selatan. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airborne. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya