Survei: Prabowo-Gibran Stagnan, Ganjar-Mahfud Naik Siginifikan

Gaya kampanye Prabowo-Gibran monoton pengaruhi elektabilitas

Jakarta, IDN Times - Lembaga survei Indonesia Political Expert (IPE) mencatat bahwa elektabilitas ketiga paslon mengalami kenaikan jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Namun, dalam survei itu paslon nomor urut dua, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka cenderung mulai mengalami stagnasi. Sementara itu, paslon nomor urut 3ipe, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD naik paling siginifikan. Ganjar-Mahfud mengalami peningkatan hingga 4,39 persen.

“Elektabilitas Ganjar-Mahfud naik signifikan dari September 2023 yang masih 30,45 persen menjadi 35,3 persen pada Januari 2024 atau sekitar 4,39 persen,” ujar peneliti IPE, Agustanto Imam Suprayoghi dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2024).

Baca Juga: Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo-Anies Menguat, Ganjar Stagnan

1. Elektabilitas Anies-Muhaimin naik tertinggi kedua

Survei: Prabowo-Gibran Stagnan, Ganjar-Mahfud Naik SiginifikanPasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar jelang keberangkatannya ke KPU untuk mengikuti debat putaran pertama Pilpres 2024. (IDN Times/Amir Faisol)

Kenaikan kedua terjadi pada kubu pasangan satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebesar 4,10 persen. Elektabilitasnya dari 23,79 persen di bulan September 2023 menjadi 27,1 persen di Januari 2024.

Sementara itu, kubu Prabowo-Gibran hanya naik 2,82 persen dari 29,89 persen di bulan September 2023 menjadi 32,2 persen di bulan Januari 2024.

2. Persepsi publik terhadap lembaga penyelenggara pemilu jelang Pemilu 2024

Survei: Prabowo-Gibran Stagnan, Ganjar-Mahfud Naik SiginifikanIlustrasi pemilu (IDN Times/Mardya Shakti)

Survei tersebut menangkap bahwa publik memunculkan persepsi tidak percaya dengan netralitas lembaga penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu.

“Sebanyak 47,9 persen responden meragukan netralitas KPU, dan 45,8 persen responden meragukan ketegasan Bawaslu dalam menegakkan ketentuan pilpres 2024” ujar Agus.

IPE juga menyoroti keraguan publik atas netralitas Presiden, TNI, Polri, Pj Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pilpres 2024.

“Rata rata responden yang meragukan netralitas Presiden, TNI, Polri dan Pj Kepala Daerah lebih besar porsinya ketimbang yang yakin lembaga tersebut netral," tutur dia.

Survei tersebut digelar pada 2 sampai 16 Januari 2024 pada 2400 responden. Margin of Error dua persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: TKN Imbau ke Relawan Prabowo-Gibran Balas Fitnah dengan Senyuman

3. Penyebab elektabilitas Prabowo-Gibran stagnan

Survei: Prabowo-Gibran Stagnan, Ganjar-Mahfud Naik SiginifikanPrabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka usai mendaftar sebagai capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Menanggapi hasil survei itu, Pengamat Politik dari LIMA Ray Rangkuti menilai, elektabilitas Prabowo-Gibran stagnan karena sejumlah faktor.

Pertama, tren kepuasan Jokowi yang mulai turun. Kedua, narasi Prabowo-Gibran seperti goyang gemoy, makan siang dan susu gratis mulai hilang pamor dan tidak lagi viral dan kehilangan pamor. Ia mengingatkan bahwa strategi viral hanya menggambarkan realitas sementara.

Ray menilai, model kampanye Prabowo Gibran cenderung monoton, dan tidak ada terobosan baru, sementara Anies memunculkan tema Desak Anies dan Ganjar menawarkan Nyenyak di rumah warga.

Faktor keempat, isu dinasti politik mulai terpahami meluas ditengah tengah rakyat, khususnya di kalangan para mahasiswa. Ia yakin gerakan mahasiswa akan lebih masif membahas soal dinasti politik Jokowi ketika masuk kuliah.

"Kelima, citra Ganjar Pranowo sebagai penerus kebijakan Presiden Jokowi lebih dipahami oleh pemilih, sementara Prabowo terkesan hanya menempel pada sisi Presiden Jokowi semata. Di sisi lain, PDIP berhasil memisahkan antara pendukung Jokowi dengan basis pemilih mereka," imbuh dia.

Baca Juga: Survei: Prabowo-Gibran Unggul di Pemilih Muslim dan Ormas Islam

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya