Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita Konten Kreator Asal Bogor Dikirimi Kepala Babi, Teror Berlanjut

ilustrasi teror (pexels.com/Faisal Rahman)
ilustrasi teror (pexels.com/Faisal Rahman)
Intinya sih...
  • Raksa pernah menerima paket mencurigakan sebelumnya, diduga berisi ganja
  • Akses CCTV ditolak, sulit mendapatkan bukti terkait kasus kepala babi
  • Raksa dan temannya juga menerima teror digital dan pesan WhatsApp yang mengintimidasi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bogor, IDN Times – Kasus dugaan teror terhadap kreator konten asal Bogor, Raksa Kalam Nasution, masih jadi sorotan. Raksa, yang dikenal vokal mengkritik kebijakan lewat akun "Wali Konten", mengaku menerima paket berisi kepala babi pada awal September 2025.

Polisi masih menyelidiki kasus ini, sementara teror digital juga terus ia alami.

Paket tersebut ditemukan pada 5 September 2025, tepat di depan pagar kontrakan Raksa di Bogor. Nama pengirim yang tertera adalah “Robi”, sosok yang dikenal oleh Raksa.

"Saya langsung konfirmasi ke Robi, dan dia bilang gak ngirim apa-apa. Bahkan bingung juga kenapa namanya dipakai," ujar Raksa kepada IDN Times, Sabtu (20/9/2025).

Polisi pun belum memastikan siapa pengirim sesungguhnya. Paket itu sudah dibuang, namun dokumentasi foto masih disimpan.

1. Sudah pernah dapat paket mencurigakan sebelumnya

Kepala babi.jpg
Paket berisi kepala bagi yang dikirim kepada kreator konten di Bogor. (Dok pribadi Raksa Kalam Nasution).

Ini bukan kali pertama Raksa mendapat paket mencurigakan. Sebelumnya, ia pernah menerima kardus berisi tujuh kotak berbalut lakban cokelat, yang kemudian diduga berisi ganja oleh pihak Satnarkoba.

"Saya gak berani buka, langsung panggil satpam, RT, RW, dan lapor ke polisi. Waktu itu yang datang dari Satnarkoba," tutur Raksa.

Barang langsung dibawa polisi tanpa dibuka, dan sejak saat itu ia diminta melapor jika ada hal mencurigakan lagi.

2. Akses CCTV ditolak, bukti makin sulit didapat

Rekaman CCTV aksi maling tanpa busana di Malang. (IDN Times/Istimewa)
Rekaman CCTV aksi maling tanpa busana di Malang. (IDN Times/Istimewa)

Meski kejadian terekam CCTV milik tetangga, akses rekaman tidak bisa didapatkan.

"Kata Bu RT, CCTV itu privasi. Jadi kita gak bisa akses. Harusnya polisi yang minta secara resmi," ungkap Raksa.

Padahal menurutnya, hari pengiriman kepala babi, tetangganya masih bisa diajak bicara. Namun keesokan harinya mulai tertutup.

3. Teror digital dan WhatsApp terus berlangsung

ilustrasi WhatsApp (pexels.com/Anton)
ilustrasi WhatsApp (pexels.com/Anton)

Selain paket mencurigakan, Raksa dan beberapa temannya juga menerima teror digital, mulai dari doxing hingga pesan WhatsApp yang mengintimidasi.

"Saya udah trauma kasih nomor HP. Teror di WhatsApp terakhir ya semalam. Bahkan mereka sebut-sebut nama saya ke teman-teman," ujarnya.

Menurut Raksa, kasus ini belum menemukan titik terang, baik dari pihak kepolisian maupun Komnas HAM.

4. Diduga terkait kritik lewat konten

Ilustrasi Bungkam Media (Canva/Andika)
Ilustrasi Bungkam Media (Canva/Andika)

Sebagai mantan aktivis kampus dan lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Pakuan, Raksa dikenal rutin mengkritisi isu sosial dan kebijakan publik sejak 2011.

"Gak tahu pasti teror ini karena konten yang mana, hampir semua konten saya kritik. Tapi sejak Agustus, ada demo yang nyatut nama saya, lalu mulai muncul teror," katanya.

Meski begitu, Raksa mengaku tidak akan berhenti meminta kejelasan hukum atas kasus yang menimpanya.

5. Update dari polisi: masih dalam penyelidikan

Ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)
Ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Kasatreskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Aji Riznaldi, saat dihubungi IDN Times mengatakan kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan akan terus berlanjut jika ada petunjuk baru.

"Untuk indikasinya belum bisa dipastikan. Nama yang muncul inisial RD, yang diduga kenal dengan korban. Kami sudah periksa enam saksi, dan barang bukti hanya berupa foto karena sudah dibuang oleh korban dalam keadaan basah," jelas Aji.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

Beraksi Sejak 2020, Maling Spesialis Kotak Amal di Bekasi Ditangkap

20 Sep 2025, 18:30 WIBNews