Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Yusril Pecat Petuga Lapas Diduga Terlibat Peredaran Narkoba

WhatsApp Image 2025-10-20 at 15.00.11.jpeg
Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra. (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Intinya sih...
  • Narkotika menjadi masalah utama di Lapas
  • Perlu perbedaan antara pengedar dan pemakai narkoba
  • Komisi XIII mendukung pemindahan bandar narkoba ke Nusakambangan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menko Imipas), Yusril Ihza Mahendra buka suara nasib petugas lembaga pemasyarakatan (lapas) yang diduga terlibat kasus peredaran narkoba.

Yusril memastikan, pihaknya menindak tegas hingga memecat para petugas yang diduga terlibat dalam kasus peredaran narkoba di Lapas. Dia mengatakan, ada sekitar 1000 orang petugas Lapas yang dipindahkan ke Nusa Kambangan karena tidak disiplin menjalankan tugasnya.

"Ada yang dipecat. Ada yang dipecat, ada yang diturunkan pangkatnya dan sebagainya," kata Yusril di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/10/2025).

1. Narkotika jadi masalah utama di Lapas

WhatsApp Image 2025-10-20 at 15.00.12 (1).jpeg
Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra. (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Yusril menambahakan, narkotika memang menjadi masalah utama di Lapas. Selain itu, ada juga masalah kapasitas Lapas yang berlebih.

“Masalah yang paling serius di LP (Lembaga Pemasyarakat) itu kan masalah narkotika ya, itu memang masalah yang berat,” kata Yusril.

Yusril menyinggung rencana merevisi kembali Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Hal yang disorot ialah aturan untuk membedakan pengedar dan pemakai narkoba.

“Ini terkait juga dengan rencana untuk memperbaiki Undang-Undang narkotika itu sendiri, yang membedakan antara pengedar dengan pemakai yang ke depan tentu harus dibedakan,” tuturnya.

2. Jangan semua pemakai narkoba dimasukkan ke Lapas

Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra. (Photo : Indonesiasatu.co.id)
Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra. (Photo : Indonesiasatu.co.id)

Menurut dia, secara substansi harus ada perbedaan pengertian antara pengedar dengan pemakai. Menurut Yusril, tidak semua pemakai harus dijebloskan ke Lapas.

Dalam UU Narkotika yang berlaku sekarang, pemakai dapat ditahan atau juga dilakukan rehabilitasi.

"Ke depan tentu harus dibedakan dan tidak semua pemakai itu harus dimasukkan ke LP, jadi akan mengurangi jumlah narapidana," kata Yusril.

3. Komisi XIII dukung bandar narkoba dipindahkan ke Nusakambangan

Ammar Zoni saat dipindahkan dari Lapas Salemba, ke Lapas Karanganyar di Pulau Nusakambangan.
Ammar Zoni saat dipindahkan dari Lapas Salemba, ke Lapas Karanganyar di Pulau Nusakambangan.(Dok. Antara News)

Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Sugiat Santoso, menyampaikan mengapresiasi Ditjen Imipas yang memindahkan artis Ammar Zoni ke Lapas Nusakambangan setelah diduga terlibat dalam peredaran narkoba dari dalam penjara.

Ia pun mengusulkan, seluruh bandar narkoba di Indonesia juga dipindahkan ke lapas yang sama. Sugiat meyakini Ammar Zoni tidak bertindak sendirian.

Ia mencurigai ada keterlibatan oknum petugas yang ikut membantu dalam aksi tersebut. Ia meminta agar kasus ini diselidiki hingga tuntas agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Saya berharap program pemindahan bandar-bandar narkoba ke Nusakambangan itu dapat dilanjutkan ke seluruh bandar-bandar narkoba yang ada di seluruh Indonesia, supaya mereka tidak bisa lagi menggerakkan bisnis narkobanya dari dalam lapas,” kata Sugiat kepada wartawan, Jumat (17/10/2025).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

Hamas Kembali Serahkan Jenazah Sandera ke Israel

21 Okt 2025, 09:18 WIBNews