17 Orang Tewas akibat Kebakaran di India Selatan

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 17 orang tewas akibat kebakaran yang melanda sebuah bangunan di kota Hyderabad, India selatan, pada Minggu (18/5/2025). Enam di antaranya adalah anak-anak berusia di bawah lima tahun.
Direktur Jenderal Pemadam Kebakaran Telangana, Y Nagi Reddy, mengatakan bahwa kebakaran mulai terjadi di lantai dasar gedung tiga tingkat tersebut sekitar pukul 06.00 pagi. Saat kejadian, terdapat 21 orang di dalam gedung.
"Sebanyak 17 orang yang dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadar tidak dapat diselamatkan. Tangga di gedung itu sangat sempit, sehingga menyulitkan upaya evakuasi. Hanya ada satu pintu keluar, dan pintu itu sudah terhalang oleh api," katanya, dikutip dari DW.
Bangunan tersebut diketahui menampung sebuah toko perhiasan di lantai dasar dan tempat tinggal di lantai atas.
1. Kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik
Menteri Pertambangan India, G Kishan Reddy, mengungkapkan bahwa penyelidikan awal mengindikasikan kebakaran kemungkinan disebabkan oleh korsleting lisrik. Menurut informasi yang beredar, para korban tidak menyadari adanya kebakaran karena masih tertidur.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, turut menyampaikan duka cita atas atas jatuhnya korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Masing-masing keluarga korban akan diberikan kompensasi sebesar 200 ribu rupee (sekitar Rp38,5 juta).
“Sangat sedih atas hilangnya nyawa akibat tragedi kebakaran di Hyderabad, Telangana. Saya turut berbela sungkawa kepada mereka yang kehilangan orang-orang tercinta. Semoga yang terluka segera pulih," kata Modi dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantornya.
2. Operasi penyelamatan terkendala oleh struktur bangunan
Dilansir dari NDTV, struktur bangunan menjadi kendala utama dalam upaya penyelamatan. Sebagian besar toko di kawasan tersebut telah berusia minimal satu abad, dengan kamar-kamar dibangun di atasnya.
Pada malam hari, deretan jendela di kamar-kamar tersebut biasanya ditutup saat pendingin ruangan dinyalakan. Jika terjadi kebakaran, hal dapat menyebabkan penumpukan asap dalam jumlah besar di dalam ruangan.
Selain itu, akses menuju kamar-kamar tersebut hanya melalui satu titik masuk yang sempit.
Zahir, salah seorang warga sekitar yang turut membantu upaya penyelamatan, mengatakan sangat sulit untuk masuk ke dalam ruangan.
"Kami mengeluarkan 13 orang. Kami tidak dapat melihat apa pun karena asap. Kami merobohkan tembok untuk masuk ke dalam," katanya, seraya menambahkan bahwa sebagian besar korban tewas terbakar dan terhirup asap.
3. Kebakaran umum terjadi di India
Dilansir dari CNA, kebakaran sering terjadi di India akibat praktik pembangunan yang buruk dan kepadatan penduduk. Selain itu, baik konstraktor dan penghuni juga kerap mengabaikan standar keselamatan.
Pada April lalu, kebakaran besar melanda sebuah hotel di Kolkata dan menewaskan sedikitnya 15 orang. Beberapa orang terpaksa memanjat keluar jendela dan naik ke atas untuk menyelamatkan diri.
Pada 2023, sedikitnya 24 orang juga tewas akibat kebakaran di sebuah taman hiburan yang padat pengunjung di negara bagian Gujarat.