Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

48 Negara Akan Hadiri KTT Korsel-Afrika di Seoul Pekan Depan

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol. (instagram.com/sukyeol.yoon)
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol. (instagram.com/sukyeol.yoon)

Jakarta, IDN Times - Kantor Kepresidenan Korea Selatan (Korsel) mengumumkan bahwa delegasi dari 48 negara Afrika akan menghadiri KTT Korsel-Afrika 2024 di Seoul pekan depan. Presiden Yoon Suk Yeol juga akan mengadakan pertemuan bilateral dengan para pemimpin dari 25 negara tersebut di sela-sela acara.

Menurut Wakil Penasihat Keamanan Nasional, Kim Tae-hyo, pertemuan puncak itu dijadwalkan berlangsung pada 4-5 Juni, dan akan mempertemukan delegasi dari 48 dari 55 negara di Afrika untuk memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi dengan benua tersebut.

"Karena kudeta dan alasan politik dalam negeri lainnya, ada 48 negara yang dapat kami undang. Semua negara yang kami undang menerima undangan tersebut," ujarnya pada Kamis (30/5/2024), dikutip dari Yonhap.

1. Kerja sama dengan Afrika adalah keharusan bukan pilihan

Kim menggarisbawahi ini akan menjadi pertemuan multilateral terbesar selama pemerintahan Presiden Yoon dan KTT multilateral pertama yang diselenggarakan oleh Korsel yang melibatkan negara-negara Afrika.

"Kolaborasi (strategis) Korsel dengan Afrika bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan karena Korsel sedang berusaha untuk menjadi negara penting di dunia," kata Kim.

Sebanyak 25 negara akan diwakili oleh kepala negara mereka, dan Yoon siap mengadakan pertemuan puncak dengan masing-masing negara. Pembicaraan formal tersebut akan diadakan sambil makan siang atau makan malam untuk para pemimpin Sierra Leone, Tanzania, Ethiopiam dan Mauritania, karena mereka akan berkunjung ke Seoul dalam rangka lawatan resmi.

2. Korsel berencana meningkatkan hubungan bisnis dengan negara-negara Afrika

Ilustrasi bendera Korea Selatan. (pexels.com/Mirko Kuzmanovic)
Ilustrasi bendera Korea Selatan. (pexels.com/Mirko Kuzmanovic)

Acara utama akan diadakan pada hari pertama KTT. Lalu, dilanjutkan dengan KTT Bisnis Korsel-Afrika yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi, yang diorganisir oleh Asosiasi Perdagangan Internasional Korea (KITA), dilansir KBS World.

Menurut kantor kepresidenan Korsel, pertemuan bisnis tersebut akan menyerukan pelembagaan dalam hal perdagangan dan investasi negara-negara Afrika, yang melibatkan pihak-pihak Korsel. 

KTT ini juga akan mengarah pada peningkatan komitmen modal Negeri Ginseng untuk proyek-proyek infrastruktur di Afrika. Mereka juga akan membahas cara-cara untuk mendorong transformasi digital dan menstabilkan pasokan bahan-bahan utama dari Afrika untuk produsen Korsel.

3. Korsel berencana mengadakan KTT dengan Afrika setiap 4 atau 5 tahun sekali

Ilustrasi peta benua Afrika. (Pexels.com/Anthony Beck)
Ilustrasi peta benua Afrika. (Pexels.com/Anthony Beck)

Korsel akan memperluas kolaborasi strategisnya dengan negara-negara Global South, yang mana ini sejalan dengan pendekatan strategisnya terhadapa kawasan Indo-Pasifik berdasarkan prinsip inklusivitas, kepercayaan, dan timbal balik.

Saat ini, Seoul sedang menjajaki kemungkinan untuk menjadi tuan rumah acara multilateral dengan negara-negara Afrika setiap 4 atau 5 tahun sekali. Sebab, China, Jepang, Rusia, dan Amerika Serikat telah beberapa kali menjadi tuan rumah KTT semacam itu, Korea Herald melaporkan.

Sejauh ini, Yoon telah bertemu dengan para pemimpin dari 17 negara Afrika.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us