Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5.795 Orang Tewas di Gaza akibat Serangan Israel

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (Dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))
Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (Dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan Palestina merilis jumlah korban tewas di Jalur Gaza dalam dua pekan terakhir kini mencapai 5.795 orang, per 24 Oktober 2023. Selain itu, 18 ribu orang juga dinyatakan terluka akibat serangan dari Israel.

“70 persen korban tewas adalah anak-anak, perempuan, dan lansia,” sebut kementerian itu, dikutip dari Wafa Agency, Rabu (25/10/2023).

Sementara itu, 20 truk bantuan yang memasuki Jalur Gaza via perbatasan Rafah, Mesir, hanya mencakup 3 persen dari bantuan yang seharusnya diperlukan.

1. Berbagai penyakit mulai bermunculan di Gaza

Akibat sanitasi yang tidak baik, kualitas air yang buruk, serta obat-obatan yang kurang, kini berbagai penyakit mulai muncul di Gaza, baik di rumah sakit maupun tempat penampungan seperti cacar, kudis dan diare.

“Tiga rumah sakit di Gaza juga berhenti berfungsi akibat pengeboman Israel atau kehabisan bahan bakar,” lanjut kementerian tersebut.

2. Jumlah pengungsi yang terus bertambah

Selain korban tewas dan terluka, jumlah pengungsi di Jalur Gaza juga terus meningkat hingga 1,4 juta orang. Mereka tersebar di tempat-tempat penampungan sementara, fasilitas PBB hingga bangunan sekolah.

Setidaknya, 42 persen unit rumah milik warga Palestina juga hancur akibat serangan udara Israel.

3. PBB sebut semua pihak harus hormati hukum humaniter internasional

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan teror pejuang Hamas ke Israel, yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Namun, ia mengatakan bahwa aksi Hamas itu tidak serta merta terjadi begitu saja.

“Penting juga untuk menyadari bahwa serangan Hamas tidak terjadi begitu saja. Rakyat Palestina telah menjadi sasaran pendudukan yang menyesakkan selama 56 tahun,” kata Guterres, dalam sidang Dewan Keamanan PBB.

Guterres juga menuding adanya pelanggaran hukum internasional atas apa yang terjadi di Gaza saat ini. “Tidak ada satu pun pihak dalam konflik bersenjata yang berada di atas hukum humaniter internasional,” ucap Guterres lagi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us