5 Fakta di Balik Kelangkaan Formula Bayi di Amerika Serikat

Jakarta, IDN Times - Fenomena kelangkaan formula bayi di Amerika Serikat (AS) masih terus berlangsung sampai saat ini. Kondisi kelangkaan kian memprihatinkan dalam beberapa bulan terakhir, terutama pada belasan negara bagian di negeri Paman Sam.
Hal ini lantas menjadi ironi sebab kelangkaan dapat berdampak buruk bagi kesehatan bayi dan anak balita yang bergantung pada formula. Para ahli juga menyebut bahwa kelangkaan formula bayi tahun ini jadi yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Berikut beberapa fakta di balik peristiwa kelangkaan formula bayi yang menghebohkan Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir.
1. Disebabkan tutupnya pabrik Abbott di Michigan pada Februari

Peristiwa kelangkaan formula bayi di AS bermula dari tutupnya parbrik susu formula milik perusahaan Abbott di Sturgis, Michigan secara sukarela pada Februari lalu. Hal itu menyusul protes dari konsumen yang mengklaim adanya kontaminasi susu formula yang berakibat tewasnya dua anak balita.
Setelah itu, FDA (Food and Drug Administration) mengharuskannya semua produk Abbott di pasaran agar ditarik kembali. Pasalnya, pihak FDA menduga susu formula tersebut sudah terkontaminasi bakteri Cronobacter sakazakii. Sedangkan, produk formula yang ditarik adalah Similac, Similac Alimentum dan EleCare.
Dikutip NPR, penarikan barang dan penutupan pabrik Abbott di Michigan sampai saat ini justru berkontribusi pada langkanya pasokan formula. Maka dari itu, terdapat dugaan FDA atau Abbott yang melakukan kesalahan inspeksi yang berujung pada kelangkaan ini.
Pada Kamis (2/6/2022), Departemen Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat (HHS) sudah mengumumkan rencana investigasi kepada FDA. Badan itu juga sudah meminta FDA untuk memberikan klarifikasi kenapa terjadi keterlambatan tindakan dan inspeksi di pabrik tersebut.
2. Beberapa negara bagian alami kelangkaan di atas 95 persen
Setelah tutupnya pabrik susu formula Abbott Nutrition selama tiga bulan, kelangkaan terus mengalami kenaikan. Berdasarkan Datasembly, pada April, kelangkaan susu formula di AS sudah mencapai 40 persen. Situasi justru makin memburuk di bulan Mei, karena kelangkaan sudah menyentuh angka 73,6 persen.
Kesulitan mendapatkan susu formula semakin terasa di seluruh negara bagian di negeri Paman Sam. Pada akhir Mei, tidak ada negara bagian mengalami kelangkaan di bawah 45 persen. Bahkan, di beberapa negara bagian, seperti Arizona, California, Georgia, dan Mississippi kelangkaan sudah menyentuh 95 persen.
Peristiwa ini telah menimbulkan kepanikan dari warga yang memiliki bayi, terutama setelah beredarnya kabar kelangkaan susu formula. Maka dari itu, toko merchant sudah memberlakukan pembatasan pembelian susu formula pada setiap orang. Pemerintah setempat juga mengkhawatirkan adanya praktik menaikkan harga di tengah kelangkaan, dilaporkan Vox.
3. Berdampak besar pada orangtua dari kalangan minoritas

Mayoritas keluarga di Amerika Serikat diketahui bergantung pada susu formula. Menurut CDC, hampir satu dari lima bayi menerima susu formula setiap dua kali sehari. Diketahui hanya setengah bayi di AS yang menyusui setelah berusia tiga bulan dan membutuhkan formula untuk memenuhi nutrisi bayi.
Ironisnya, masyarakat yang hidup dalam kemiskinan cenderung membutuhkan susu formula setelah usia tiga bulan. Selain itu, kelompok minoritas, meliputi penduduk kulit hitam, Hispanik, Asia, dan India di AS yang cenderung menggunakan formula, dibandingkan orangtua kulit putih.
Para ahli juga menekankan bahwa tidak semua perempuan pekerja dapat menyusui ketika bekerja. Hal ini disebabkan hanya adanya 51 persen pekerja yang dimudahkan untuk menyusui sebab perusahaannya menyediakan ruangan menyusui.
Di sisi lain, perempuan setelah cuti hamil akan cenderung lebih cepat kembali bekerja agar kembali mendapatkan upah. Pasalnya, tidak semua perempuan di AS mendapatkan gaji saat melakukan cuti, terutama bagi kalangan minoritas, dilaporkan NPR.
4. Pemerintah AS langsungkan 'Operation Fly Formula'

Menanggapi hal ini, Pemerintah Amerika Serikat sudah melakukan pengiriman susu formula dari luar negeri yang dijuluki dengan Operation Fly Formula pada bulan Juni. Sementara, maskapai United Airlines sudah bersedia menyumbangkan penerbangannya ke London demi mendukung operasi ini.
Dilaporkan The Hill, pemerintahan Biden akan mengirimkan total 3,7 juta kaleng susu formula dari perusahaan Kendamil Nutricare di Inggris. Selain itu, perusahaan Bubs di Australia juga sudah mengumumkan kesediaannya untuk mengirimkan 4,8 juta kaleng formula ke Pennsylvania dan California pada tanggal 9 dan 11 Juni.
FDA juga sudah mengumumkan akan merelaksasi regulasi impor susu formula dari Inggris demi memenuhi kurangnya pasokan di toko swalayan. Bahkan, FDA menyebut produk Kendamil yang diimpor dari Inggris tidak memiliki masalah keamanan dan nutrisi.
Tak berhenti di situ saja, Belarusia lewat Presiden Aleksandar Lukashenko juga mengumumkan kesediaannya untuk memberikan bantuan susu formula dan makanan bayi ke AS pada Jumat (3/6/2022).
"Kami siap membantu warga Amerika dengan suplai makanan bayi. Anda dapat menginformasikannya kepada seluruh warga AS di media massa. Kami punya susu, daging merah yang baik untuk anak-anak. Kami bisa mulai mengirimkannya besok apabila mereka menginginkannya," ungkap Lukashenko, dikutip Belta.
5. Pabrik Abbott di Michigan sudah mulai beroperasi sejak Sabtu
Pada Sabtu (4/6/2022), Abbott Nutrition sudah mengumumkan operasional kembali perusahaan susu formula setelah tutup selama empat bulan. Padahal, pabrik susu formula Abbott di Michigan diketahui sebagai salah satu pabrik terbesar di negeri Paman Sam.
Pihak Abbott mengungkapkan akan memrioritaskan produki susu formula jenis EleCare untuk bayi yang mengalami masalah alergi makanan dan pencernaan. Pihaknya juga akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan produksi formula tipe lainnya.
"Kami sedang berusaha keras untuk memenuhi langkah yang dibutuhkan untuk kembali memroduksi Similac dan formula lainnya. Namun, diperkirakan membutuhkan waktu tiga minggu sebelum formula yang baru diproduksi akan sampai ke pasaran," sambungnya, dilansir dari BBC.
Selama ini, industri susu formula di Amerika Serikat umumnya dipenuhi oleh dua perusahaan raksasa, yakni Abbott dan Mead Johnson. Masing-masing sudah menyumbang sekitar 80 persen pasokan susu formula. Sedangkan sisanya diproduksi oleh Nestle dan beberapa perusahaan lain.
Sementara itu, tutupnya pabrik Abbott di Michigan telah mengakibatkan kelangkaan di hampir seluruh negara bagian di AS. Pasalnya, pabrik itu bertanggung jawab atas setengah dari kebutuhan domestik.