Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Latihan Militer Bersama AS, Filipina dan Australia

ilustrasi tentara (Unsplash.com/Alexander Jawfox)
ilustrasi tentara (Unsplash.com/Alexander Jawfox)

Jakarta, IDN Times - Ribuan tentara Australia, Filipina dan Amerika Serikat (AS) memulai latihan militer bersama di dekat titik konflik perairan Laut China Selatan yang diklaim China pada Jumat (25/8/2023). Mereka melakukan latihan besar-besaran untuk merebut kembali pulau yang diduduki pasukan musuh.

Lokasi latihan itu dilakukan di pangkalan laut sekitar 240 kilometer sebelah timur Scarborough Shoal. Daerah itu merupakan daerah penangkapan ikan yang kaya, yang direbut Beijing dari Manila pada 2012 usai menemui jalan buntu yang menegangkan.

Berikut ini adalah lima fakta menarik latihan gabungan tersebut, yang mengerahkan angkatan darat, udara dan laut secara bersamaan.

1. Melibatkan sekitar 2 ribu personel militer

Di tengah iklim geopolitik yang sedang panas di Laut China Selatan, Australia dan AS terlihat mendukung Filipina yang kerap bersengketa wilayah batas laut dengan China. Latihan militer digelar bertajuk Amphibious and Land Operations of the Indo-Pacific Endeavor 2023 (ALON), melibatkan tiga negara.

Dilansir Associated Press, Australia mengerahkan 1.200 tentara, Filipina melibatkan 560 tentara dan AS melibarkan 120 personel marinir. Total ada 1.880 tentara yang berlatih di Pangkalan Angkatan Laut Leovigildo Gantioqui, Filipina tersebut.

"Ini merupakan aspek penting bagaimana kami bersiap menghadapi segala kemungkinan dan mengingat ada begitu banyak peristiwa yang membuktikan volatilitas di kawasan ini," kata Marcos usai latihan.

2. Mempromosikan supremasi hukum dan perdamaian

Australia, Filipina dan AS merupakan negara yang paling vokal mengkritik tindakan China yang dinilai kian agresif dan konfrontatif di perairan yang disengketakan. Manila mengklaim bahwa latihan itu tidak menyasar Beijing sebagai sasaran.

Dilansir France24, dilihat dari sudut pandang Australia dan Filipina, latihan Jumat merupakan latihan terbesar yang melibatkan dua negara. Menteri Pertahanan Australia Richard Marles turut menyaksikan bagaimana ribuan prajurit bekerja sama menyerbu pulau yang diduduki musuh.

"Kami berkomitmen terhadap gagasan dunia di mana perselisihan ditentukan berdasarkan hukum internasional, dan apa yang akan kami lakukan adalah mengerahkan kemampuan militer kami untuk meningkatkan tatanan berbasis aturan," kata Marles.

Penyerbuan pulau itu mengerahkan kendaraan serbu amfibi, termasuk tentara yang terjun dengan parasut.

3. Australia bawa jet tempur F-35 dan kapal perang terbesarnya

ilustrasi V-22 Osprey milik AS (Unsplash.com/Dylan McLeod)
ilustrasi V-22 Osprey milik AS (Unsplash.com/Dylan McLeod)

Dalam latihan untuk merebut pulau yang diduduki musuh, angkatan udara Australia mengerahkan dua jet tempur tercanggihnya, yakni F-35. Dua jet tempur itu memberikan dukungan jarak dekat terhadap pasukan yang sedang menyerbu di darat dan laut.

Dilansir VOA News, Australia turut membawa serta HMAS Canberra, kapal perang terbesar negara tersebut. Kapal itu bertugas mengamankan perairan di sekitar pulau yang diserbu.

Canberra memiliki bobot 27 ribu ton. Ini kapal terbesar yang pernah dibangun untuk Royal Australian Navy (RAN). Kapal ini mampu melakukan operasi amfibi, mendaratkan kekuatan lebih dari 1.000 personel serta semua senjata, amunisi dan kendaraan dengan kapal pendarat, helikopter atau kombinasi keduanya.

Mark Hammond, Kepala Angkatan Laut Australia, mengatakan bahwa kapal itu ingin turut menjaga perdamaian di kawasan.

Latihan juga melibatkan tank M1A1 Abrams Australia, pesawat Korps Marinir AS V-22 Osprey, dan kendaraan serbu amfibi Korps Marinir Filipina.

4. Australia ingin terlibat dalam menjaga keamanan Asia Tenggara

kapal perang HMAS Canberra milik Australia (Twitter.com/Australian Army)
kapal perang HMAS Canberra milik Australia (Twitter.com/Australian Army)

Sebagian besar perairan Laut China Selatan diklaim oleh Beijing. Hal ini menimbulkan sengketa antara China dengan sebagian besar negara-negara Asia Tenggara, termasuk Malaysia, Vietnam, Brunei Darussalam, Taiwan dan Filipina.

Di antara negara-negara yang bersengketa dengan China, Manila adalah yang paling sering terlibat. Ini termasuk insiden terbaru pada Selasa, di mana dua kapal Filipina diblokade kapal China dan berhasil lolos.

"Banyak kerusakan yang dapat terjadi pada Australia sebelum musuh potensial menginjakkan kaki di wilayah kami, dan menjaga ketertiban berdasarkan aturan di Asia Tenggara, menjaga keamanan kolektif di Asia Tenggara, merupakan hal yang mendasar dalam menjaga keamanan nasional negara kami," kata Marles dikutip dari Al Jazeera.

5. Filipina dan Australia berniat lanjutkan operasi gabungan

ilustrasi (Twitter.com/Armed Forces of the Philippines)
ilustrasi (Twitter.com/Armed Forces of the Philippines)

Usai latihan tersebut, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengatakan akan melakukan diskusi dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. Ini tentang kelanjutan latihan militer gabungan bilateral.

"Saya pikir kami juga akan mendiskusikan kelanjutan dari operasi latihan bersama semacam ini untuk meningkatkan kembali kemampuan (pasukan) kami," kata Marcos dikutip dari Anadolu.

Marles dan mitranya Teodoro dari Filipina, juga menyatakan bahwa akan melaksanakan rencana patroli bersama di Laut China Selatan. Langkah itu akan segera diluncurkan, tapi belum diketahui kapan pasti kerja sama itu akan terselenggara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us