Badan Migrasi PBB Perkirakan 3.114 Imigran Tewas Sepanjang 2018

Sebagian besar korban ditemukan di Mediterania

Berlin, IDN Times Migrasi sebagian penduduk dunia masih terus berlangsung hingga hari ini. Berbagai hal melatarbelakangi niat mereka untuk bermigrasi dari negara satu ke negara lainnya dengan berharap mendapatkan kehidupan yang lebih baik di negara tujuan. Namun, sangat disayangkan, harapan itu sering kali pupus di tengah perjalanan menuju ke negara tujuan.

1. Ada 15 rute migrasi internasional yang sering memakan korban

Badan Migrasi PBB Perkirakan 3.114 Imigran Tewas Sepanjang 2018WEF Via businessinsider.sg

International Organization for Migration (IOM) memperkirakan bahwa tahun ini, sedikitnya, 3.114 orang meninggal dunia atau hilang di sepanjang rute migrasi di seluruh dunia. Bulan Oktober saja, setidaknya, 219 imigran tewas dalam perjalanan mereka dari Meksiko ke Amerika Serikat. Data terbaru menyebutkan bahwa dua imigran tewas di wilayah Texas Selatan.

IOM mencatat ada 15 rute migrasi yang dilalui oleh para imigran. Di antara 15 rute tersebut, rute Mediterania dianggap sebagai zona paling mematikan, disusul oleh Afrika Utara dan perbatasan Meksiko-Amerika Serikat. Hal ini dibuktikan dengan jumlah korban tewas di wilayah Mediterania yang mencapai 1.987 orang.

Baca Juga: PBB Desak Amerika Serikat Hentikan Embargo Ekonomi Terhadap Kuba

2. Penyebab kematian terbesar adalah migrasi ilegal

Badan Migrasi PBB Perkirakan 3.114 Imigran Tewas Sepanjang 2018liberianobserver.com

Sebenarnya, berdasarkan data yang dihimpun oleh IOM, telah terjadi penurunan korban yang signifikan dibandingkan tahun 2017. Tahun lalu, korban tewas dan hilang mencapai 5.354 orang, 2.851 korban di antaranya berasal dari rute Mediterania.

Frank Laczko, Direktur Pusat Analisis Data Global IOM mengatakan bahwa data yang baru dirilisnya merupakan hasil kompilasi data dan kerja sama dengan jurnalis Associated Press (AP), yang menyebutkan bahwa 56.800 imigran meninggal dunia sejak 2014.

Penyebab terbesar dari kematian para imigran tidak lain adalah migrasi ilegal. Sering kali perjalanan migrasi dilakukan secara sembunyi-sembunyi tanpa memperhatikan aspek keselamatan imigran itu sendiri. Ditambah lagi, rute migrasi yang tergolong sangat berbahaya, dengan temperatur yang terlampau tinggi hingga minus, minim sumber air, dan harus ditempuh dalam waktu yang sangat panjang.

3. Sebagian besar kematian terjadi di daerah terpencil

Badan Migrasi PBB Perkirakan 3.114 Imigran Tewas Sepanjang 2018Mickey Alon Via timesofisrael.com

Frank Laczko mengaku kesulitan mengumpulkan data para imigran karena sebagian besar kematian terjadi di daerah terpencil. Rute perjalanan seperti ini sengaja dipilih untuk menghindari patroli otoritas perbatasan. Akibatnya, jenazah tidak selalu ditemukan dengan cepat dan kematian tidak dapat dilaporkan secara sistematis kepada pihak berwenang.

“Kami mengumpulkan data untuk menunjukkan skala kritis ini dari waktu ke waktu dan untuk menjadi saksi atas kematian para imigran,” kata Laczko. “Setiap hari kami mencatat mereka yang meninggal dunia di wilayah-wilayah perbatasan” tambahnya.

Melalui publikasi data yang dimuat di website resmi IOM, Badan Migrasi PBB ini berharap agar peristiwa yang dialami oleh para imigran itu akan mendapatkan perhatian lebih dari berbagai pihak yang berwenang dalam proses penyelesaian masalah tersebut, sehingga proses migrasi dapat berjalan dengan lebih aman.

Baca Juga: Trump Kirim 5.200 Pasukan ke Perbatasan Meksiko

Andes Septa Photo Verified Writer Andes Septa

The Second of Me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya