AS Bakal Bagi Informasi Intelijen ke Ukraina untuk Serang Rusia

- AS akan berikan rudal Tomahawk ke Ukraina.
- AS juga berencana memberikan rudal Tomahawk, Barracudas, dan lainnya kepada Ukraina untuk menyerang fasilitas energi Rusia.
- Trump sebut Ukraina dapat mengembalikan teritorinya.
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Kamis (2/10/2025), mengotorisasi badan intelijen di negaranya untuk membagikan data intelijen kepada Ukraina. Informasi tersebut untuk membantu Ukraina menyerang fasilitas energi Rusia.
“Pejabat sejumlah badan intelijen AS sedang menunggu arahan tertulis dari Gedung Putih soal pembagian informasi ini. Arahan ini sebagai syarat sebelum memulai pembagian informasi dan data kepada Ukraina,” ungkap salah satu informan, dikutip dari Novaya Gazeta.
Dalam beberapa bulan terakhir, Trump menunjukkan kekesalannya kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin soal gencatan senjata di Ukraina. Keputusan ini menunjukkan perubahan keberpihakan Trump kepada Ukraina.
1. AS akan berikan rudal Tomahawk ke Ukraina
Tak hanya membagikan informasi intelijen, AS juga berencana untuk memberikan rudal Tomahawk ke Ukraina. Rudal buatan AS tersebut memiliki jangkauan lebih dari 2.400 km yang dapat menyasar di dalam teritori Rusia.
Washington juga akan menyumbangkan rudal Barracudas dan sejumlah rudal lainnya yang memiliki jangkauan sasaran hingga 800 km. Namun, masih belum ada keputusan soal rencana pengiriman senjata jarak jauh untuk melawan Rusia.
2. Trump sebut Ukraina dapat mengembalikan teritorinya

Pada September, Trump sudah bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan menyebut Ukraina dapat mengembalikan teritorinya. Pertemuan ini menjadi perubahan pandangan dari Trump yang sebelumnya lebih condong dalam mendukung Rusia dibanding Ukraina.
“Saya pikir Ukraina dengan bantuan Uni Eropa berada dalam posisi bertarung dan mampu memenangkan seluruh teritori Ukraina seperti semula. Rusia berperang tanpa tujuan selama berperang 3 tahun lamanya,” ujarnya, dilansir dari The Moscow Times.
Trump menyebut, ekonomi Rusia semakin memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Dengan ini, Ukraina dapat memanfaatkan kesempatan untuk merebut kembali wilayahnya dan mungkin dapat mengambil lebih.
3. Putin peringatkan AS tidak berikan Tomahawk ke Ukraina

Pada hari yang sama, Putin memperingatkan kepada AS terkait rencana pengiriman rudal Tomahawk ke Ukraina. Sumbangan senjata tersebut akan memicu eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina.
“Situasi ini berbahaya dan ancaman dari senjata itu kepada Rusia. Namun, adanya rudal tersebut tidak akan mengubah keseimbangan kekuatan di medan perang di Ukraina. Ini hanya akan menimbulkan ketegangan relasi antara Rusia dan AS yang masuk pada tahap eskalasi baru,” ujarnya, dilansir DPA International.
Dalam Majelis Umum PBB, Zelenskyy menyebut, Ukraina membutuhkan rudal yang memiliki jangkauan lebih dari 2 ribu km. Beberapa tahun terakhir, Ukraina sudah menggunakan senjata jarak jauh untuk menyerang fasilitas energi Rusia.