Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Yakin Ukraina Bisa Rebut Kembali Wilayahnya dari Rusia

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan Presiden AS, Donald Trump. (The White House, Public domain, via Wikimedia Commons)
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan Presiden AS, Donald Trump. (The White House, Public domain, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Trump yakin Ukraina bisa rebut kembali wilayahnya dari Rusia
  • Trump sebut Rusia macan kertas, mengubah pandangannya setelah memahami situasi militer dan ekonomi Ukraina dan Rusia.
  • Trump desak NATO tembak jatuh pesawat Rusia, mendorong aliansi NATO untuk sikap lebih keras terhadap provokasi Rusia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengubah posisinya terkait perang di Ukraina. Trump kini merasa optimis Ukraina dapat memenangkan kembali seluruh wilayah yang direbut Rusia sejak invasi tahun 2022. Pernyataan ini disampaikannya setelah bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.

Sebelumnya, Trump telah berulang kali menyarankan agar Kiev merelakan sebagian wilayahnya demi mencapai kesepakatan damai. Perubahan sikap Trump ini mengejutkan diplomat dan menteri luar negeri Eropa di PBB, tapi mereka menyambut baik langkah tersebut.

“Dengan waktu, kesabaran, dan dukungan finansial dari Eropa, dan khususnya NATO, mengembalikan perbatasan (Ukraina) ke bentuk aslinya adalah pilihan yang sangat memungkinkan,” tulis Trump, dilansir Al Jazeera.

1. Trump sebut Rusia macan kertas

Trump menjelaskan bahwa ia mengubah pandangannya setelah memahami situasi militer dan ekonomi yang dihadapi Ukraina dan Rusia. Menurutnya, Rusia sedang mengalami kesulitan ekonomi, sehingga menciptakan momentum bagi Ukraina. Ia bahkan meremehkan kekuatan militer Moskow dengan melabelinya sebagai macan kertas.

“Rusia telah berperang tanpa tujuan selama tiga setengah tahun, sebuah perang yang seharusnya bisa dimenangkan dalam waktu kurang dari seminggu,” jelas Trump, dilansir The Guardian.

Ia menyatakan Ukraina dapat merebut kembali semua wilayahnya, meskipun tidak merinci apakah itu termasuk Krimea yang dianeksasi pada 2014. Namun, dalam unggahannya, Trump hanya mengisyaratkan bahwa Kiev bahkan bisa melangkah lebih jauh dari itu.

2. Trump desak NATO tembak jatuh pesawat Rusia

Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden AS, Donald Trump, di Anchorage, Alaska. (kremlin.ru, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)
Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden AS, Donald Trump, di Anchorage, Alaska. (kremlin.ru, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)

Selain membahas Ukraina, Trump juga mendorong aliansi NATO untuk mengambil sikap lebih keras terhadap provokasi Rusia. Trump menyatakan bahwa negara-negara NATO seharusnya menembak jatuh pesawat tempur atau drone Rusia yang melanggar wilayah udara mereka.

Pernyataannya ini muncul setelah serangkaian insiden pelanggaran wilayah udara oleh Rusia di Estonia, Polandia, dan Rumania baru-baru ini. Menanggapi insiden ini, NATO telah memperingatkan akan menggunakan semua perangkat militer yang diperlukan untuk mempertahankan diri.

Trump juga menekan negara-negara Eropa, termasuk sekutu dekatnya Hungaria, untuk berhenti membeli minyak dari Rusia. Dilansir NPR, ia menyebut bahwa negara yang masih mengimpor energi Rusia sama saja dengan mendanai perang melawan diri mereka sendiri.

Namun, Trump tetap memandang konflik ini sebagai ancaman eksistensial bagi Eropa, bukan AS. Ia berjanji AS akan terus memasok senjata ke NATO agar aliansi tersebut dapat memanfaatkannya sesuai kebutuhan mereka.

3. Zelenskyy sambut pernyataan Trump

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyambut baik pernyataan terbaru Trump. Ia menganggapnya sebagai sebuah pergeseran besar dan sinyal positif dari Washington.

BBC melansir, Zelenskyy menilai perubahan sikap Trump ini kemungkinan juga dipengaruhi oleh kekecewaannya pada Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia merasa Putin telah berbohong berkali-kali kepada Trump, sehingga merusak kepercayaannya.

Lebih jauh, Zelenskyy mengungkapkan adanya kemajuan terkait komitmen AS untuk Ukraina. Ia percaya Trump siap mendukung keamanan jangka panjang Ukraina, meski rinciannya belum dibahas.

Sebelumnya, Trump-Zelenskyy pernah berdebat panas di Gedung Putih pada Februari lalu. Saat itu, Trump mengatakan kepada Zelenskyy bahwa Ukraina tidak punya posisi yang kuat untuk bisa menang melawan Rusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Menlu Sugiono: Masa Depan Gaza Harus Dipimpin Palestina

24 Sep 2025, 20:04 WIBNews