Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Kirim Bantuan Terbaru ke Ukraina Senilai Rp4,9 Triliun

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev, Ukraina. (dok. Twitter White House)
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev, Ukraina. (dok. Twitter White House)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) mengumumkan bantuan tambahan untuk Ukraina sebesar 325 juta dolar AS atau setara dengan Rp4,9 triliun.

Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (20/4/2023), bantuan ini termasuk amunisi tambahan untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi atau roket HIMARS.

Selain itu, ada pula peluru artileri, sistem anti baja, amunisi senjata kecil, dan empat kendaraan untuk mengangkut logistik.

1. AS bantu Ukraina perkuat pertahanan di medan perang

Menlu AS Anthony J. Blinken saat diwawancarai oleh IDN Times pada Selasa (14/12/2021). (IDN Times/Uni Lubis)
Menlu AS Anthony J. Blinken saat diwawancarai oleh IDN Times pada Selasa (14/12/2021). (IDN Times/Uni Lubis)

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menegaskan bahwa dukungan dan bantuan dari Washington sangat penting untuk memperkuat pertahanan Ukraina di medan perang.

Rudal HIMARS yang dipasok ke Ukraina ini memiliki jangkauan 80 kilometer dan pasukan Ukraina diklaim telah sukses besar menggunakannya untuk menargetkan posisi Rusia.

“Rusia dapat mengakhiri perangnya hari ini. Sampai Rusia melakukannya, AS dan sekutu akan tetap bersatu dengan Ukraina, selama diperlukan,” ucap Blinken.

2. Korsel buka opsi kirim senjata ke Ukraina

Presiden Yoon Suk-yeol saat mengambil sumpah jabatannya sebagai presiden ke-20 Korea Selatan selama upacara pelantikannya pada Selasa (10/5/2022) di Majelis Nasional, Seoul. (instagram.com/gov_korea)
Presiden Yoon Suk-yeol saat mengambil sumpah jabatannya sebagai presiden ke-20 Korea Selatan selama upacara pelantikannya pada Selasa (10/5/2022) di Majelis Nasional, Seoul. (instagram.com/gov_korea)

Sementara itu, Korea Selatan (Korsel) tampaknya membuka opsi untuk mengirimkan bantuan persenjataan ke Ukraina, melihat situasi yang kini masih menegang.

“Jika ada situasi yang tidak bisa dimaafkan oleh komunitas internasional, sulit bagi kami jika hanya memberikan bantuan kemanusiaan atau keuangan,” kata Presiden Korsel Yoon Suk Yeol.

Jika pernyataan Yoon benar terjadi, maka Negeri Gingseng menjadi negara Asia pertama yang menyumbang amunisi ke Ukraina untuk melawan Rusia.

3. Rusia peringatkan Korsel agar tidak sumbang senjata ke Ukraina

Ilustrasi Kremlin, Rusia (unsplash.com/Eluoec)
Ilustrasi Kremlin, Rusia (unsplash.com/Eluoec)

Menanggapi pernyataan Yoon, Rusia memperingatkan Korsel agar tidak ikut-ikutan Barat dan AS menyumbang amunisi ke Ukraina.

“Sayangnya Seoul telah mengambil sikap yang agak tidak bersahabat. Memasok senjata, secara tidak langsung berarti terlibat dalam konflik ini,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Pernyataan Yoon juga ditanggapi oleh eks Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang mengatakan bahwa Moskow bisa saja membalas mengirimkan senjata ke Korea Utara (Korut).

“Saya ingin tahu apa yang dikatakan oleh penduduk Korsel ketika mereka melihat senjata Rusia terbaru ada di tetangga dekat mereka, mitra kami, Korut,” ucap Medvedev.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us