AS, Korsel, Jepang Bertemu di Jakarta Bahas Rudal Korut

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price membenarkan bahwa ada pertemuan trilateral antara AS, Korea Selatan (Korsel) dan Jepang di Jakarta, Selasa (13/12/2022) kemarin.
Pertemuan ini dikhususkan untuk membahas soal perkembangan rudal balistik Korea Utara (Korut) yang dirasa semakin mengancam.
1. Dipimpin oleh Utusan Khusus AS untuk Korut

Perwakilan dari Korsel yang hadir adalah Utusan Khusus Perdamaian Semenanjung Korea, Kim Gunn. Sementara wakil dari Jepang adalah Funakoshi Takehiro yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Urusan Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Jepang.
Pertemuan ini dipimpin oleh Sung Kim, Utusan Khusus AS untuk Korut yang juga merangkap sebagai Duta Besar AS untuk Indonesia di Jakarta.
“Kami melakukan tinjauan komprehensif terhadap kebijakan kami untuk Korut. Kami memang mendesak denuklirisasi lengkap sebagai tujuan utama kami,” kata Price, dikutip dari situs resmi Kementerian Luar Negeri AS, Rabu (14/12/2022).
2. Prihatin terkait tindakan Korut

Price menyampaikan, dalam pertemuan tersebut, para pejabat dari ketiga negara menyampaikan keprihatinan terkait ulah Korut akhir-akhir ini yang terus meluncurkan rudal.
“Mereka juga meninjau soal sanksi trilateral untuk Korut pada awal bulan ini dan menekan pembatasan pertumbuhan program rudal balistik Korut,” ujar Price lagi.
“Mereka juga meminta Pyongyang untuk segera menghentikan aksinya yang melanggar hukum dan sebaiknya kembali ke dialog konstruktif untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea,” lanjut dia.
3. Kim Jong-un yakin Korut akan jadi negara nuklir terkuat di dunia

Sementara itu, pemimpin Korut Kim Jong-un pernah berujar bahwa Korut bakal jadi negara dengan kekuatan nuklir paling kuat di dunia. Kim menyatakan pengumuman tersebut ketika ia mempromosikan sejumlah perwira militer yang terlibat dalam peluncuran rudal balistik Korut, Hwasong-17, pada akhir November 2022 lalu.
Kim menyatakan bahwa Korut kini sedang membangun kekuatan nuklir untuk melindungi kedaulatan negara dan rakyatnya. Kim mengklaim, rudal Hwasong-17 atau yang biasa disebut ICBM merupakan rudal antarbenua yang bisa mencapai Amerika Serikat.