AS Sebut Hamas Tuntut Banyak Hal soal Gencatan Senjata di Gaza

- Menteri Luar Negeri AS frustasi karena Hamas ajukan banyak perubahan terhadap proposal gencatan senjata untuk Gaza. Washington klaim Israel setuju dengan proposal gencatan senjata, namun Hamas meminta waktu 12 hari untuk merespons. Proposal gencatan senjata mencakup tiga tahap: gencatan senjata enam pekan, gencatan senjata permanen, dan rekonstruksi Jalur Gaza.
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, menyatakan rasa frustasinya karena Hamas telah mengajukan banyak perubahan terhadap proposal gencatan senjata Jalur Gaza yang diajukan AS dan disetujui Dewan Keamanan PBB.
“Beberapa perubahan bisa diterapkan dan sedang kami kaji. Ada yang tidak bisa,” kata Blinken, dikutip dari CNN, Kamis (13/6/2024).
“Namun kami yakin bahwa kesenjangan tersebut bolisa diatasi,” ungkap Blinken.
Menurut sejumlah laporan, Blinken kesal lantaran Hamas sempat meminta jeda waktu sekitar 12 hari untuk memberikan tanggapan terkait proposal gencatan senjata ini.
1. AS klaim Israel sudah setuju
Di sisi lain, Washington mengklaim Israel sudah sepenuhnya setuju dengan proposal gencatan senjata yang diusulkan Presiden Joe Biden tersebut.
“Israel menerima proposal tersebut sebagaimana adanya. Semuanya akan berjalan ketika Hamas menjawab dengan satu kata ‘ya’,” ucap Blinken.
Blinken menegaskan sudah saatnya proses tawar-menawar dihentikan dan gencatan senjata dimulai di Gaza.
2. Banyak usulan Hamas yang tak terduga

Sementara itu, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan, banyak perubahan yang diusulkan Hamas dan poin-poin tersebut tak terduga.
“Perubahan lain secara substansial berbeda dari apa yang diuraikan dalam resolusi DK PBB,” katanya.
3. Tiga tahap gencatan senjata usulan AS

Proposal ini dikeluarkan Biden beberapa waktu lalu, dan diajukan ke Israel serta Hamas. Proposal gencatan senjata di Gaza ini mencakup tiga tahap.
Adapun tiga tahap ini adalah gencatan senjata enam pekan; lalu dilanjutkan gencatan senjata permanen dan pembebasan sisa sandera; serta tahap terakhir upaya rekonstruksi Jalur Gaza yang sudah hancur total.
AS mengklaim Israel telah menerima usulan tersebut, meskipun ada pertentangan di tubuh pemerintahan Israel sendiri, di mana beberapa pejabat Israel disebut tidak setuju dengan proposal AS ini.