AS Sebut Iran Akan Jual Ratusan Drone ke Rusia, untuk Perangi Ukraina

Jakarta, IDN Times - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan, pada Sabtu (16/7/2022), mengatakan bahwa Iran berencana untuk menjual ratusan drone serang ke Rusia. Pernyataan tersebut diungkapkan ketika Presiden AS Joe Biden berada di Arab Saudi untuk pertemuan KTT Arab.
Gedung Putih mengatakan, para pejabat Rusia telah mengunjungi lapangan terbang di Iran tengah, setidaknya dua kali dalam beberapa pekan terakhir untuk melihat drone serang. Drone tersebut diyakini akan digunakan dalam perang yang sedang berlangsung di Ukraina.
1. Iran akan memasok senjata ke Rusia

Sullivan menyinggung terkait rencana Iran menyediakan pasokan senjata bagi Rusia.
“Kami memiliki informasi yang menunjukkan bahwa pemerintah Iran bersiap untuk menyediakan beberapa ratus UAV kepada Rusia, termasuk UAV dengan kemampuan menyerang,” kata Sullivan, dilansir The Times of Israel.
Pemerintah AS menilai bahwa delegasi Rusia, yang sudah dua kali mengunjungi Lapangan Udara Kashan Iran pada 8 Juni dan 5 Juli, bertujuan melihat pameran teknologi drone. Gedung Putih juga merilis tiga foto kendaraan udara tak berawak, yaitu Shahed-191 dan Shahed-129.
Kedua senjata tersebut dikabarkan mampu membawa rudal berpemandu presisi. Foto-foto satelit juga menunjukkan drone dalam penerbangan saat kendaraan delegasi Rusia berada di lokasi. Rusia diyakini akan menggunakan drone serang tersebut untuk memperkuat pasukannya di Ukraina.
2. Menlu Iran mengaku tidak mau memasok senjata ke Rusia
Informasi seputar penjualan senjata ke Rusia membuat Iran kembali menjadi sorotan, setelah hubungannya kembali memanas dengan Israel.
Perwakilan Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak segera menanggapi permintaan komentar pada Sabtu (16/07/2022) mengenai pernyataan Gedung Putih.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian pernah berbicara dengan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba, bahwa Teheran membantah laporan yang menyebut negaranya akan memasok senjata ke Moskow.
Hossein menyebut tuduhan AS yang dilayangkan ke Iran tidak berdasar, dilansir Toronto Star.
“Klaim semacam ini beriringan dengan kunjungan Joe Biden ke Palestina yang diduduki, atau Israel, mengarah pada maksud dan tujuan politik. Kami menentang setiap langkah yang dapat mengarah pada kelanjutan dan konflik yang semakin intensif," kata Amirabdollahian dalam situs Kemlu Iran.
3. Pangkalan Udaran Kashan diduga merupakan lokasi untuk melatih para militan
Pangkalan Udara Kashan, yang terletak sekitar 190 kilometer (120 mil) selatan Teheran, merupakan salah satu lapangan terbang tertua di Iran. Pangkalan udara tersebut merupakan lokasi strategis bagi Iran dalam menjalankan berbagai aktivitas militernya.
Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, pada 2021 mengaitkan pangkalan udara Kashan dengan program drone serang Iran. Grantz menuduh bahwa Iran melatih militan dari Irak, Lebanon, Suriah, dan Yaman untuk menerbangkan drone serang di fasilitas tersebut.
AS dan Israel sendiri tampaknya tahu betul kekuatan drone serang yang dihasilkan dari Pangkalan Udara Kashan. Pasalnya, kedua negara tersebut sempat menuduh militer Iran menggunakan drone serang dan rudal untuk menyerang pasukan AS dan kapal-kapal yang terkait dengan Israel.