Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Sebut Israel Mulai Kehabisan Amunisi Pertahanan Udara

Sistem pertahanan udara Iron Dome yang berada di Israel Selatan. (commons.wikimedia.org/U.S. Department of State, free license)
Intinya sih...
  • Iran punya banyak rudal untuk diluncurkan, dengan hampir 2.000 rudal yang mampu menyerang Israel.
  • AS ingin ikut berperang bersama Israel, dengan opsi serangan terhadap fasilitas nuklir Iran yang sedang dibahas.

Jakarta, IDN Times – Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) menyebut rudal sistem pertahanan udara Israel, Arrow, mulai kehabisan persediaan amunisi. Situasi itu terjadi di tengah semakin meningkatnya serangan Iran ke negara tersebut.

Pejabat AS tersebut berbicara kepada Wall Street Journal (WSJ) pada Rabu (18/6/2025). Surat kabar Israel, Jerussalem Post, berusaha mengonfirmasi ke militer Israel (IDF), tetapi mereka enggan untuk berkomentar.

Dalam pernyataan singkatnya menanggapi klaim pejabat AS tersebut, militer Israel hanya mengatakan bahwa pihaknya siap menangani skenario apa pun.

"Sayangnya, kami tidak dapat mengomentari masalah yang terkait dengan amunisi," kata IDF.

1. Iran punya banyak rudal untuk diluncurkan

Peluncuran Rudal Iran, Qadr, dari peluncur truk dalam Latihan Angkatan Laut Velayat-90. (commons.wikimedia.org/Mohammad Sadegh Heydari)

Saat serangan masih berlangsung, Iran masih terus meningkatkan persediaan rudalnya. Dan Caldwell, Mantan Penasihat Senior Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth, memperkirakan bahwa Iran memiliki hampir 2.000 rudal yang mampu menyerang Israel.

Iran sebelumnya telah mengungkapkan sepuluh jenis rudal baru dengan berbagai kemampuan jangkauan. Namun, jumlah pasti dan jangkauan rudal-rudal ini masih belum jelas.

Intelijen AS mengatakan pada 2024 bahwa Iran memiliki persenjataan rudal balistik terbesar di kawasan itu dan sedang meningkatkan akurasi dan daya mematikannya. Selama parade 2013, Iran memamerkan rudal yang mampu menempuh jarak lebih dari 2.000 kilometer.

"Baik AS maupun Israel tidak dapat terus-menerus berdiam diri dan mencegat rudal sepanjang hari," kata Tom Karako, Direktur Proyek Pertahanan Rudal di Center for Strategic and International Studies, dilansir dari TRT World.

2. AS ingin ikut berperang bersama Israel

Presiden AS, Donald Trump. (commons.wikimedia.org/ Ali Shaker/VOA, free license)

Di tengah kekurangan itu, tampaknya AS menjadi penolong bagi Israel. Presiden AS, Donald Trump, mulai mengisyaratkan keterlibatan negaranya dalam perang tersebut.

Pada Selasa, seorang sumber anonim di Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir Iran menjadi salah satu opsi yang kini dibahas.

“Hal itu sedang dipertimbangkan. Namun, pada akhirnya, keputusan itu tidak berada di tangan kami. Gedung Putih yang memutuskannya," kata pejabat itu. 

Pesan Trump melalui akun pribadinya di Social Truth turut menunjukkan keseriusan AS dalam konflik tersebut. Ia memperingatkan agar semua warga mulai mengevakuasi diri dari Iran. Trump juga mengklaim bahwa AS sekarang memiliki kendali penuh dan total atas langit di atas Iran. 

3. Iran ancam pembalasan untuk sekutu Israel

Ilustrasi bendera Iran. (unsplash.com/sina drakhshani)

Sementara itu, Iran sebelumnya telah menyatakan siap menyerang siapapun yang ikut campur membantu Israel. Peringatan itu disampaikan kepada tiga sekutu dekat Israel, yakni AS, Inggris, dan Prancis, sebagaimana dilaporkan Times of Israel pada Senin.

Menlu Iran, Abbas Araghchi, mengatakan bahwa Iran kini terbuka untuk melakukan serangan balasan lebih lanjut. Ia menyebut bahwa pihak musuh tak bisa memaksakan kehendak pada Iran, dan AS memikul tanggung jawab besar atas konflik di kawasan tersebut.

"Musuh-musuh kamu harus tahu bahwa mereka tidak dapat mencapai solusi dengan serangan militer terhadap kita dan tidak akan dapat memaksakan keinginan mereka kepada rakyat Iran," katanya, pada Senin.

Saling serang antar dua pihak kini terus berlanjut. Sebagai konsekuensinya, kelompok hak asasi manusia mengatakan, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 585 orang di seluruh Iran dan melukai 1.326 lainnya. Sementara serangan Iran ke Israel menewaskan 24 orang sejak serangan dimulai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us