Azerbaijan Cabut Embargo Senjata ke Ukraina

- Presiden Azerbaijan memberikan bantuan senilai 2 juta dolar AS kepada sektor energi Ukraina.
- Rumania menyelidiki dugaan Rusia terlibat dalam kontaminasi minyak dari Azerbaijan.
- Ukraina dan Azerbaijan setuju untuk impor gas alam lewat rute Trans-Balkan, menggantikan gas Rusia.
Jakarta, IDN Times - Azerbaijan mengungkapkan rencana untuk mencabut embargo senjata ke Ukraina pada Senin (11/8/2025). Langkah ini terkait serangan Rusia di fasilitas minyak Azerbaijan di Odessa.
“Jika Rusia terus melanjutkan kebijakan agresifnya di Ukraina termasuk dalam melawan kepentingan Azerbaijan secara sistematis. Maka Rusia sebenarnya ikut melawan Azerbaijan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ukraina sudah menyatakan dukungan kepada Azerbaijan di tengah ketegangan dengan Rusia menyusul penggerebekan Badan Keamanan Rusia (FSB) kepada warga etnis Azerbaijan.
1. Baku berikan bantuan kepada sektor energi Ukraina
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev menyetujui dekrit untuk memberikan bantuan sektor energi ke Ukraina senilai 2 juta dolar AS (Rp32,5 miliar). Bantuan itu digunakan untuk membeli peralatan listrik kapal dari Azerbaijan.
“Kami mengecam serangan udara Rusia yang menargetkan fasilitas penyimpanan minyak SOCAR di Ukraina serta fasilitas lainnya dan sebuah stasiun kompresor gas untuk mengirim gas Azerbaijan ke Ukraina,” terangnya, dikutip dari OC Media.
Menteri Energi Ukraina Svitlana Hrynchuk mengungkapkan, kompresor gas itu terhubung dengan terminal liquid natural gas (LNG) di Yunani dan fasilitas penyimpanan gas Ukraina lewat pipa gas Trans-Balkan. Dari situ volume LNG impor dari Amerika Serikat (AS) dan gas alam Azerbaijan diukur.
2. Rumania investigasi dugaan Rusia terlibat dalam kontaminasi minyak dari Azerbaijan
Pekan lalu, Kementerian Energi Rumania mengatakan bahwa pengiriman minyak mentah dari Azerbaijan lewat pelabuhan Cheyan di Turki terkontaminasi klorida organik. Alhasil, sekitar 800 ribu ton minyak mentah dan 30 ribu ton solar terkontaminasi.
“Kami melihat Rusia mungkin sengaja mengontaminasi pengiriman minyak ini sebagai bagian dari operasi hybrid-nya. Tingkat klorida yang ada di minyak mentah cukup tinggi dan akan merusak mesin penyuling dan membuatnya korosi,” tuturnya.
Menurutnya kontaminasi klorida dalam minyak sangat mungkin dilakukan dan cukup mudah. Operasi ini bisa dilakukan hanya dengan menginjeksi klorin di beberapa tanki di pipa sepanjang 1.700 km.
3. Ukraina dan Azerbaijan setuju impor gas alam lewat rute Trans-Balkan
Perusahaan minyak dan gas (migas) Ukraina, Naftogaz resmi menandatangani perjanjian impor gas alam dengan perusahaan Azerbaijan, SOCAR pada akhir Juli.
“Pertama kalinya, sebuah uji coba pengiriman gas alam dilakukan lewat rute Trans-Balkan lewat koridor Bulgaria-Rumania-Ukraina. Kesepakatan ini hanya untuk mendatangkan volume gas alam dalam jumlah kecil, tapi membuka kerja sama jangka panjang,” terangnya, dikutip dari TVP World.
Sejak tahun lalu, Ukraina sudah menunjukkan keinginan menjadi lokasi transit gas alam dari Azerbaijan ke Uni Eropa (UE) untuk menggantikan gas Rusia. Lokasi transit gas alam ini akan memberikan keuntungan bagi Ukraina.