Banjir Landa Myanmar, 5 Tewas dan 40 Ribu Orang Dievakuasi

Jakarta, IDN Times - Banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan Monsoon di Myanmar menyebabkan setidaknya lima orang tewas. Selain itu, sekitar 40 ribu orang juga dievakuasi.
Dilansir Channel News Asia, Sabtu (12/8/2023), banjir yang melanda Negara Bagian Rakhine ini memperparah kondisi wilayah tersebut, yang sempat dilanda Topan Mocha pada Mei lalu.
Sejumlah video di media sosial menunjukkan sebagian besar desa dan lahan pertanian terendam oleh air keruh berwarna kuning kecokelatan.
1. Myanmar kerap dilanda hujan lebat
Sementara itu di wilayah Bago, timur laut ibu kota Yangon, warga dievakuasi lebih cepat sebelum banjir melanda.
“Banjir terjadi setiap tahun di Bago, tapi kali ini yang terparah,” kata seorang warga Myanmar.
Sebagian warga yang dievakuasi ditampung sementara di kuil-kuil ibadah, namun ada pula warga yang tidak ikut dievakuasi karena banjir tidak mencapai lokasi rumahnya.
2. Puluhan ribu warga Myanmar terdampak
Sementara itu, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan memprediksi sekitar 50 ribu warga Myanmar akan terdampak akibat banjir dari hujan Monsoon ini.
“Telah terjadi kerusakan besar pada tanaman padi di negara bagian Mon dan Kayin,” sebut badan tersebut.
3. Myanmar juga dilanda tanah longsor
Selain banjir, Myanmar juga dilanda bencana tanah longsor sejak Juli lalu, terutama di negara bagian Rakhine, Kachin, Karen, Mon dan Chin.
Di Karen, tanah longsor bahkan menghalangi jalan raya yang menghubungkan Myanmar dengan Thailand.
Penanganan junta militer Myanmar juga dikritik sejak negara tersebut dilanda Topan Mocha pada Mei lalu, karena tidak ada bantuan yang diberikan oleh junta kepada wilayah-wilayah yang terdampak.