Menteri Pakistan: India Provokasi Kami dengan Dalih Terorisme

- Serangan India ke Pakistan merupakan bentuk provokasi, meluncurkan rudal ke wilayah Pakistan dan Kashmir.
- Serangan menewaskan warga setempat, termasuk anak-anak, perempuan, hingga orang tua.
- India dan Pakistan mengklaim kemenangan setelah gencatan senjata yang diumumkan pada Sabtu (10/5/2025).
Jakarta, IDN Times - Menteri Hukum dan Keadilan Pakistan, Aqeel Malik menyebut bahwa serangan India ke Pakistan merupakan bentuk provokasi. Ia secara khusus menyoroti serangan India dengan meluncurkan rudal ke sejumlah wilayah di Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan pada Selasa (6/5/2025) malam waktu setempat.
Serangan ini mengakibatkan sejumlah ledakan yang terdengar di berbagai daerah, termasuk Kota Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad, dan Kotli di wilayah yang disengketakan.
1. India serang Pakistan dengan dalih terorisme

Aqeel Malik mengutuk keras serangan tersebut. Menurutnya, tindakan yang dilakukan India sebagai bentuk provokasi dengan dalih tudingan terorisme.
"Saya yakin anda semua pasti menyadari peristiwa yang terjadi antara malam tanggal 6 dan 7 Mei, bagaimana India memutuskan untuk memprovokasi Pakistan dengan serangan yang tidak akan pernah berani dilakukan oleh negara lain, Dengan dalih terorisme, melabeli Pakistan tanpa bukti substantif, tanpa sedikit pun bukti," ujar dia dalam jumpa pers di Kantor Kedubes Pakistan untuk Indonesia di Jakarta, Kamis (15/5/2025).
2. Serangan India membunuh anak-anak, perempuan, hingga orang tua

Serangan yang dilakukan India menewaskan warga setempat, termasuk dari kelompok anak-anak, perempuan, hingga orang tua. "Mereka memutuskan untuk membunuh anak-anak, membunuh wanita, membunuh orang tua, dengan dalih terorisme," tegas Aqeel Malik.
Aqeel Malik pun mengungkap, serangan yang dilakukan India kepada Israel menggunakan pesawat tanpa awak buatan Israel bernama Harop. Senjata ini juga digunakan Israel dalam melancarkan berbagai serangan ke warga Palestina.
"India telah memutuskan untuk menyerang Pakistan, untuk menembakkan rudal, mengirim pesawat tanpa awak, dan pesawat tanpa awak itu tidak kurang dari pesawat tanpa awak Harop Israel yang digunakan di Gaza untuk melawan Pakistan," ungkapnya.
3. India-Pakistan saling klaim kemenangan usai gencatan senjata

Sebelumnya, India dan Pakistan sama-sama mengklaim kemenangan setelah gencatan senjata yang diumumkan pada Sabtu (10/5/2025). Kedua negara ini menggelar perayaan di negara masing-masing, membanggakan keberhasilan strategi militer mereka.
Perayaan berlangsung di berbagai kota dengan parade militer dan dukungan dari warga. Gencatan senjata ini mengakhiri konfrontasi militer terburuk antara keduanya dalam beberapa dekade terakhir. Situasi sempat memanas setelah adanya tuduhan pelanggaran gencatan senjata pada Minggu (11/5/2025).
Sementara, Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi, menyampaikan bahwa negaranya hanya menghentikan sementara operasi militer terhadap Pakistan. Pernyataan ini disampaikan dalam pidato pertamanya sejak gencatan senjata antara kedua negara yang dimediasi Amerika Serikat (AS) pada Senin (12/5/2025). Modi juga menyatakan bahwa India masih akan membalas jika terjadi serangan baru terhadap negaranya.
"Ini bukan zaman perang, tapi juga bukan zaman terorisme. Jika ada serangan teroris lain terhadap India, kami akan memberikan respons yang tegas," kata Modi, dilansir BBC.