Debat Cawapres AS 2020: Kedua Kandidat Bakal Dilindungi Penyekat Kaca

Jakarta, IDN Times - Debat Calon Wakil Presiden (cawapres) AS 2020 akan berlangsung Kamis pagi (8/10/2020) WIB, atau Rabu malam (7/10/2020) waktu Indonesia. Kandidat cawapres Partai Republik adalah petahana Mike Pence, yang bakal berhadapan dengan cawapres Partai Demokrat, Senator Kamala Harris.
Setelah debat Calon Presiden seri pertama di Cleveland, Ohio pada Selasa (29/9/2020) yang berlangsung kacau dan dihujani kritik pedas, terutama karena petahana Donald. J Trump secara konstan melakukan interupsi, publik menunggu debat cawapres AS 2020 yang akan digelar di Kingsbury Hall, Universitas Utah.
Ketua Komisi Debat Presiden Frank J. Fahrenkopf mengatakan, karena pandemik COVID-19, debat akan dihadiri lebih sedikit hadirin. The Salt Lake Tribune juga melaporkan, sekitar 150-an akan hadir di lokasi debat.
1. Penampilan Kamala Harris ditunggu publik karena berpeluang cetak sejarah di politik AS

Meski kerap disebut sebagai negara yang jadi juaranya demokrasi, sesungguhnya politik AS masih sulit menerima pemimpin perempuan di level nasional. Pada Pilpres 2016 misalnya, Hillary Clinton kalah di penghitungan suara elektoral meski mendapat suara populer lebih banyak.
Hillary yang punya semua syarat untuk jadi Presiden AS, serta punya pengalaman panjang dalam politik termasuk jadi Ibu Negara, senator, lantas Menteri Luar Negeri, belum bisa menembus langit-langit kaca kekuasaan tertinggi di Negeri Paman Sam.
Kamala Harris sendiri bakal mencoba mengukir sejarah menjadi Wakil Presiden perempuan pertama di AS. Harris (55 tahun) adalah senator berpengalaman dari California. Perempuan keturunan imigran (ibu dari India dan ayah dari Jamaika) itu dikenal sebagai singa podium di Kongres AS. Pengalamannya sebagai jaksa membuatnya selalu tampil percaya diri dan menggetarkan siapa saja yang harus menghadiri sesi pemeriksaan di senat, rermasuk sejumlah orang dekat Presiden Trump.
Harris sendiri bakal menghadapi sang petahana Mike Pence. Orang nomor dua di pemerintahan Trump selama ini dikenal selalu tampil tenang. Pence selalu nampak berdiri di dekat Trump, agak di belakangnya, sembari menangkupkan tangan dan selalu menjawab pertanyaan media dengan pendek. Selama pandemik, dia juga kerap muncul di acara publik tanpa masker.
Pence (61 tahun) berasal dari Indiana dan dikenal sebagai sosok yang religius. Setelah Trump dites positif COVID-19 dan sempat dirawat tiga hari di Rumah Sakit Militer Walter Reed, Pence juga ikut dites. Beruntungnya, dia dan istrinya Karen dinyatakan negatif virus corona.
2. Debat cawapres 2020 dianggap lebih menarik dibandingkan biasanya

Ada dua hal yang membuat debat cawapres 2020 dianggap lebih menarik. Pertama, adalah penampilan Kamala Harris. Kedua, setelah Presiden Trump jatuh sakit, meski informasinya simpang-siur, posisi Wapres di AS jadi penting karena sebagaimana diulas BBC News, AS bakal punya Presiden yang tertua dalam sejarah saat kedua kandidat nantinya berkuasa. Trump saat ini berusia 74 tahun, sementara Joe Biden berusia 78 tahun.
Usia memang urusan Tuhan, tetapi kali ini kedua cawapres dalam posisi yang disorot publik. Sebabnya, nama keduanya masuk spotlight karena salah satu di antara mereka berpeluang mengisi kursi kepresidenan jika sang Presiden terpilih nantinya berhalangan tetap, termasuk meninggal dunia saat menjalankan tugas.
Selain itu, setelah debat capres pertama yang berisik sehingga publik tidak bisa menangkap esensi dari visi dan misi kandidat, mereka berharap bisa mendapatkannya dari debat cawapres. Di AS, 90 persen pemilik suara biasanya sudah menentukan pilihan sebelum debat capres.
Sementara itu, kondisi kesehatan Trump akan menentukan apakah dia bisa hadir di debat seri kedua pada 15 Oktober di Miami, Florida dan seri ketiga pada 22 Oktober di Nashville, Tenesse.
3. Kedua kandidat cawapres akan dilindungi sekat kaca untuk melindungi dari virus corona

Setelah Trump dan sejumlah tim suksesnya terinfeksi virus corona, panitia debat melakukan upaya proteksi sejak dini. Kedua kandidat akan dilindungi sekat kaca di sekitarnya untuk mencegah terinfeksi virus corona.
Meski hal ini belum tentu efektif, karena penelitian yang dilansir Pusat Penyakit Menular di AS, CDC, menyebutkan bahwa virus ini menyebar lewat udara. Jaga jarak fisik harus dilakukan minimal 2 meter. Penggunaan masker sepanjang waktu saat bertemu lawan bicara adalah satu-satunya proteksi paling efektif.
Selain memasang sekat kaca pelindung, jarak di antara kedua kandidat dan moderator akan dilebarkan dari sekitar 2,5 meter menjadi sekitar 4 meter.
Moderator untuk debat cawapres ini sendiri adalah Susan Page. Dia adalah Kepala Biro USA Today di Washington DC. Ini kali pertama Page menjadi moderator di debat seperti ini. Page adalah jurnalis senior yang meliput di Gedung Putih dan kantor kepresidenan AS, selama empat dekade lamanya. Page menjadi saksi masa tugas 6 Presiden AS dan kini meliput kampanye kepresidenan yang ke-11 dalam kariernya.
“Debat ini sangat krusial bagi demokrasi kita agar berjalan dengan baik,” kata Page sebagaimana dikutip koran tempatnya bekerja.
Setelah nama Susan Page diumumkan sebagai moderator debat, Politico memuat laporan investigasi yang memuat bahwa pada tahun 2018 di mana disebutkan Page pernah menjadi tuan rumah sebuah pesta untuk Seema Verma. Verma memimpin program Medicare dan Medicaid-nya Trump. Page disebut membelanjakan sekitar US$4 ribu dolar AS untuk membayar biaya katering dan lainnya untuk pesta itu. Sempat ada desakan agar Page mundur dari tugas menjadi moderator debat terkait munculnya isu ini.