Demi Kesehatan Rakyat, Selandia Baru Tunda Pemilihan Umum

AUCKLAND, IDN Times - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, telah mengeluarkan pengumuman untuk menunda pemilihan umum setelah kasus COVID-19 terus melonjak.
Pemilihan umum yang rencananya akan dilaksanakan 19 September bulan depan, ditunda. Pemilihan baru akan dilaksanakan pada 17 Oktober 2020.
Ardern mengatakan pada hari Senin bahwa dengan ditundanya pemilu, memungkinkan semua partai untuk memanfaatkan waktu yang ada untuk berkampanye.
"Keputusan ini memberi semua partai waktu selama sembilan minggu ke depan untuk berkampanye dan Komisi Pemilihan punya cukup waktu untuk memastikan pemilu bisa berjalan dengan baik," kata Ardern dikutip BBC.
1. Kesehatan pertama, politik kedua

Terkait dengan penundaan itu, sebelumnya sudah diusulkan Wakil Perdana Menteri Selandai Baru, Winston Peters.
Dia mengatakan, jika melihat situasi yang berkembang memang seharusnya pemilu ditunda.
Ditegaskannya, jika kesehatan rakyat menjadi sangat prioritas ketimbang pemilu. "Kesehatan dulu, politik kedua", kata Peters kepada nzherald.co.nz.
2. Ada klaster baru di Aucland

Penundaan itu juga didasari adanya klaster baru virus korona di kota Auckland. 13 kasus baru ditemukan sehingga total terkonfirmasi sebanyak 58 orang untuk klaster Auckland.
Wabah itu awalnya ditelusuri kembali ke anggota satu keluarga, meskipun Ardern kemudian mengatakan bahwa pelacakan kontak berikutnya telah menemukan kasus sebelumnya yang melibatkan pekerja toko yang jatuh sakit pada 31 Juli.
Seorang pejabat kesehatan yang mengenal keluarga tersebut mengatakan kepada New Zealand Herald bahwa keluarga tersebut "terkejut" dan "sedikit malu bahwa hal itu terjadi pada mereka".
Kota Auckland sendiri sudah diberlakukan karantina sejak pekan lalu oleh PM Selandia Baru, Jacinda Ardern.
3. 102 hari tanpa penularan virus
.jpg)
Sebelum wabah terbaru, Selandia Baru telah melewati 102 hari tanpa penularan virus dari komunitas yang diketahui, dan kehidupan telah kembali normal bagi kebanyakan orang, yang pergi ke restoran, stadion olahraga, dan sekolah tanpa takut terinfeksi.
Satu-satunya kasus yang diketahui selama waktu itu adalah para pelancong yang kembali yang dikarantina di perbatasan.
Para pejabat yakin virus itu dibawa kembali ke Selandia Baru dari luar negeri, tetapi belum dapat mengetahui bagaimana itu terjadi. Wabah Auckland telah berkembang menjadi 49 kasus infeksi, pihak berwenang yakin semua kasus tersebut terkait seperti dikutip The Guardian.