Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Paraguay Tetapkan Tentara Quds Iran sebagai Teroris

ilustrasi bendera Paraguay (unsplash.com/winstonchen)

Jakarta, IDN Times - Paraguay menetapkan Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) atau tentara Quds sebagai teroris pada Jumat (25/4/2025). Langkah ini menyusul tuduhan pasukan itu terlibat pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan keamanan internasional. 

Pada 2022, Paraguay dan Argentina digegerkan dengan pendaratan pesawat kargo Venezuela, Emtrasur. Pilot pesawat tersebut diduga sebagai anggota IRGC yang selama ini telah ditetapkan sebagai organisasi teroris di Amerika Serikat (AS). 

Selain berhenti di Bandara Ezeiza, Buenos Aires, pesawat tipe Boeing 747-300 itu disebut sempat mendarat di Bandara Ciudad del Este, Paraguay. Pada Februari 2025, pesawat tersebut akhirnya disita oleh AS ketika mendarat di Republik Dominika. 

1. Masukkan Hamas dan Hizbullah sebagai organisasi teroris di Paraguay

Presiden Paraguay, Santiago Peña, mengungkap ekspansi organisasi teroris di negaranya. Selain IRGC, Asuncion juga menetapkan Hizbullah dan Hamas sebagai organisasi terlarang yang terlibat dalam aksi terorisme. 

"Kami sudah mengekspansi penetapan organisasi teroris kepada sayap-sayap militer Hizbollah dan Hamas. Selain itu, kami juga menetapkan IRGC sebagai pelaku kasus pelanggaran perdamaian, HAM, dan keamanan komunitas internasional," ungkap Peña, dikutip Mercopress

Ia pun mengatakan sayap militer Hamas dan Hizbollah telah menebarkan ancaman politik dan sosial. Ia menyebut bahwa mereka telah gagal dalam memisahkan aktivitas militer dan keterlibatannya dalam politik. 

Penetapan ini dilakukan bersamaan dengan upaya negosiasi AS dan Iran mengenai kepemilikan nuklir. Kedua negara akan mengadakan diskusi lanjutan secara langsung pada akhir pekan ini di Oman. 

2. Mendapat apresiasi dari AS dan Israel

Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Gideon Sa'ar, mengapresiasi Paraguay atas keputusannya menetapkan IRGC, Hamas, dan Hizbullah sebagai teroris. 

"Saya mengapresiasi Paraguay dan Presiden Pena atas langkah besar ini. Iran adalah pengekspor kelompok teroris dan ekstremis. Bersama kami akan mencapai perdamaian dunia dan stabilitas regional yang diancam oleh proksinya. Lebih banyak negara harus ikut perlawanan ini terhadap agresi dan terorisme Iran," ungkapnya, dilansir The Jerusalem Post. 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Tammy Bruce, mengucapkan selamat kepada Paraguay atas perlawanan terhadap Iran dan agennya. Ia mengatakan bahwa Washington akan terus bekerja sama dengan Asuncion untuk melawan ancaman global. 

Keputusan Pena juga dianggap akan melumpuhkan kekuatan rezim Iran dan proksinya untuk melancarkan aktivitas ilegal dan terorisme di perbatasan tiga negara di Amerika Selatan. 

3. Iran klaim Paraguay mendukung genosida di Gaza

ilustrasi bendera Iran (unsplash.com/akbarnemati)

Sekretaris Menlu Iran untuk Benua Amerika, Issa Kameli, mengecam langkah Paraguay. Ia menyebut Paraguay telah melakukan tindakan ilegal yang melanggar aturan dan normal hukum internasional. 

"Kami menyesali keikutsertaan Paraguay dalam kebijakan anti-Iran yang menolak genosida dan okupansi ilegal rezim Israel. Kami menekankan bahwa Paraguay telah terlibat dalam tanggung jawab internasional atas tindakannya," ungkapnya, dilansir Mehr News

Kameli menyebut, aksi politik dari pemerintah Paraguay sangat berbahaya karena didesain untuk mendukung Israel. Ia mengklaim, langkah Paraguay ini sebenarnya berfungsi mendistraksi opini negatif terkait genosida di Gaza. 

Pada awal April, Jaksa Agung Argentina Sebastian Basso sudah menetapkan Pemimpin Iran, Ali Khamenei, sebagai buronan. Ia dituding menginstruksikan pemboman di gedung Argentine Israeli Mutual Association (AMIA) di Buenos Aires pada 1994. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us