Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ngeri, Begini Detik-detik Eksekusi Mati Pemerkosa di Yaman

Khaled Abdullah/Reuters via Independent.co.uk
Khaled Abdullah/Reuters via Independent.co.uk

Detik-detik ketegangan tergambar menjelang eksekusi terhadap seorang pria di Yaman, Selasa (31/7). Pria tersebut mendapatkan hukuman karena memperkosa dan membunuh seorang gadis berusia tiga tahun. Berbeda dengan Indonesia, eksekusi di Yaman kerap dilakukan di depan publik.

Default Image IDN
Default Image IDN

Menurut laporan Reuters.com, pria bernama lengkap Muhammad al-Maghrabi ini dihukum mati di ibu kota Sanaa. Masyarakat yang berjejal untuk menonton pun nampak  memotret dan memfilmkan adegan eksekusi tersebut dengan ponsel mereka.

Terpidana dieksekusi tanpa penutup kepala.

Default Image IDN
Default Image IDN

Setelah keluar dari mobil tahanan, pria berusia 41 tahun ini nampak digeletakan di tanah beralas sebuah kain. Tanpa penutup kepala, sang terpidana tampak pasrah menanti ajal. Di sisi lain, nampak seorang eksekutor datang dengan membawa senapan mesin yang akan mengakhiri hidup sang terpidana.

Sementara Maghrabi siap dieksekusi, masyarakat di sekitarnya tampak sibuk merekamnya. Bahkan, demi mendapatkan gambar terbaik, beberapa dari mereka menggunakan tongsis. Tak hanya masyarakat, beberapa stasiun televisi setempat bahkan menyiarkannya ke seluruh penjuru negeri.

Dorrrr....!!!

Seorang petugas polisi yang memegang senjata bergaya AK 47 melepaskan sebanyak empat tembakan ke arahnya. Usai diekseksi, petugas langsung membawa mayat al-Maghrabi ke sebuah truk. Truk tersebut dikawal langsung oleh lima kendaraan patroli polisi.

Di Yaman, hukum Syariah adalah sumber semua Undang-undang. Menurut hukum Syariah, tindak pembunuhan dapat dihukum dengan hukuman setimpal yaitu mati. Sayangnya, Undang-undang tersebut tidak menentukan bagaimana hukuman tersebut harus dilaksanakan.

Ini bukan pertama kalinya eksekusi mati jadi tontonan masyarakat.

Default Image IDN
Default Image IDN

Eksekusi semacam ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya, eksekusi publik pernah dilakukan pertama kali pada tahun sejak 2009. Fotografer Reuters Khaled Abdullah yang melihat langsung proses eksekusi mengerikan ini mengakui bahwa keamanan di Yaman sangat ketat.

Hukumat mati semacam ini terpaksa dilakukan karena pihak berwenang mengkhawatirkan adanya serangan balas dendam dari orang-orang bersenjata dari suku Bani Matar. Bani Matar merupakan asal keluarga gadis itu.

Yahya al-Matari, Ayah gadis yang dibunuh, Rana al-Matari, mengatakan dia telah lega setelah eksekusi tersebut dilakukan. Menurutnya ini adalah pertama kali dalam hidupnya dia menyaksikan keadilan di depan matanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal
EditorRizal
Follow Us

Latest in News

See More

Bahlil Minta Kader Golkar Peka Kondisi Rakyat: Temui Saudara di Bawah

16 Sep 2025, 07:53 WIBNews