Dilanda Kebakaran Besar, Israel Umumkan Darurat Nasional

- Israel mengumumkan situasi darurat nasional setelah kebakaran hutan melanda kawasan dekat Yerussalem, Israel tengah.
- Kebakaran menyebar dengan cepat akibat kondisi cuaca yang kering dan berangin, memaksa pihak berwenang menutup Rute 1 dan evakuasi warga di sekitarnya.
- 120 tim pemadam kebakaran dengan bantuan 12 pesawat dan helikopter dikerahkan untuk memadamkan api; Menteri Luar Negeri Israel melakukan pembicaraan dengan negara-negara Eropa untuk mendatangkan pesawat pemadam kebakaran.
Jakarta, IDN Times - Israel mengumumkan situasi darurat nasional setelah kebakaran hutan melanda kawasan dekat Yerussalem, Israel tengah. Pemerintah terpaksa meminta bantuan internasional untuk memadamkan api.
Kebakaran menyebar dengan cepat akibat kondisi cuaca yang kering dan berangin. Situasi ini memaksa pihak berwenang untuk menutup Rute 1, jalan utama yang menghubungkan Tel Aviv dan Yerusalem, pada Rabu (30/4/2025). Warga yang tinggal di sepanjang rute tersebut dan sekitarnya juga telah dievakuasi.
Menurut Layanan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel, sekitar 120 tim telah dikerahkan untuk memadamkan api, dengan dibantu 12 pesawat dan helikopter pemadam kebakaran.
“Pesawat kami tidak dapat melakukan apa pun saat ini karena kondisi cuaca. Tujuan kami adalah menyelamatkan nyawa. Sepertinya kita sedang menghadapi kebakaran terbesar di Israel dalam satu dekade," kata kepala pemadam kebakaran, Eyal Caspi, dalam konferensi pers.
1. Tiga pesawat dari Italia dan Makedonia akan tiba segera
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan bahwa angin kencang dapat mendorong kobaran api mencapai wilayah kota.
“Kita perlu mengerahkan sebanyak mungkin mobil pemadam kebakaran dan membuat sekat api jauh di luar jalur kebakaran saat ini. Kita sekarang berada dalam keadaan darurat nasional, bukan hanya darurat lokal. Prioritas utama saat ini adalah mempertahankan Yerusalem,” katanya dalam pernyataan video pada Rabu, dikutip dari The Guardian.
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah negara untuk mendatangkan pesawat pemadam kebakaran, terutama dari negara-negara terdekat di Eropa. Dewan Keamanan Nasional menyatakan bahwa tiga pesawat dari Italia dan Makedonia akan tiba secepatnya.
Menurut laporan The Times of Israel, Otoritas Palestina (PA) juga menawarkan untuk mengirim tim pemadam kebakaran, namun hingga Rabu malam, Israel belum memberikan tanggapan atas tawaran tersebut.
2. Ratusan warga sipil berisiko terdampak kebakaran
Badan penyelamat Magen David Adom (MDA) Israel melaporkan bahwa ratusan warga sipil berisiko terdampak oleh kebakaran ini. Pihaknya telah memberikan perawatan kepada sekitar 23 orang, dengan sebagian besar mengalami luka bakar dan sesak napas akibat menghirup asap. Di antara mereka, ada dua perempuan hamil dan dua bayi berusia di bawah satu tahun.
Sementara itu, Pusat Medis Hadassah di pinggiran Yerusalem meminta masyarakat untuk tidak datang ke rumah sakit kecuali dalam kondisi darurat. Rumah sakit tersebut telah mulai mengevakuasi pasien yang tidak perlu dirawat inap, sambil mempersiapkan diri untuk menerima pasien baru yang mungkin terluka akibat kebakaran.
3. Seorang warga Yerusalem timur ditahan
Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben Gvir, mengatakan bahwa kebakaran besar ini diduga disebabkan oleh aksi pembakaran. Sementara itu, polisi mengatakan telah menangkap seorang warga Yerusalem timur karena dicuriga mencoba membakar ladang di bagian selatan kota.
“Dalam penggeledahan terhadap barang-barang tersangka, ditemukan pemantik api, kapas, dan bahan-bahan mudah terbakar lainnya,” kata unit juru bicara kepolisian dalam pernyataan pada Rabu, dilansir dari CNN.
Tersangka dikatahui merupakan seorang pria berusia 50-an dari Umm Tuba, sebuah permukiman Arab Palestina di Yerusalem Timur.