Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dipaksa Vaksinasi, 3 Pengawal Swiss di Vatikan Resign

Pasukan Pengawal Swiss saat sedang berbaris di Piazza San Pietro, Vatikan. (instagram.com/szedlaktamas)
Pasukan Pengawal Swiss saat sedang berbaris di Piazza San Pietro, Vatikan. (instagram.com/szedlaktamas)

Jakarta, IDN Times - Tiga orang anggota Pasukan Pengawal Swiss di Vatikan memutuskan untuk mundur secara sukarela dari posisinya pada Minggu (3/10/2021). Hal ini menyusul adanya pemaksaan dari otoritas Vatikan yang mengharuskan semua penjaga untuk divaksinasi COVID-19. 

Sementara itu, Pasukan Pengawal Swiss merupakan pasukan yang berasal dari Swiss dan selama ini diandalkan untuk menjaga Vatikan. Uniknya, pasukan itu menggunakan senjata tradisional dan seragam tiga warna yang khas zaman Renaissance. 

1. Tiga pengawal mundur dan tiga lainnya ditangguhkan

Mundurnya tiga Pasukan Pengawal Swiss di Vatikan ini terkait penolakannya untuk menerima vaksinasi COVID-19. Sementara, Keuskupan telah menyetujui secara sukarela mundurnya tiga orang pasukan itu untuk kembali ke negara asalnya, Swiss. 

Menurut Letnan Urs Breitenmoser mengatakan pada Associated Press bahwa semua Penjaga Swiss sudah ditanya untuk kesediannya melakukan vaksinasi. "Ini dilakukan untuk melindungi kesehatannya dan beberapa lainnya datang untuk mengontak sebagai bagian dari pelayanannya." 

"Tiga orang anggota Penjaga memilih untuk tidak ikut dalam permintaan itu, maka secara suka rela meninggalkan korps," tambah Breitenmoser.

Sementara itu, tiga penjaga lainnya tengah ditangguhkan lantaran mereka memilih untuk menunda vaksinasi. Meskipun ketiganya sudah menyetujui untuk diberikan vaksin beberapa waktu lalu.

2. Vatikan wajibkan semua pengunjung sudah divaksinasi pada Oktober

Dikutip dari RT, sejak 1 Oktober, semua penduduk, pekerja maupun pengunjung di Vatikan harus dapat menunjukkan sertifikat kesehatan yang valid. Sertifikat tersebut dijuluki dengan Green Pass yang digunakan di Italia maupun negara-negara lain di Uni Eropa. 

Sementara itu, Paus Francis yang sudah divaksinasi COVID-19 telah berulang kali menekankan pada ketidakegoisan dan nilai-nilai kesehatan yang didapat dari suntikan vaksin selama masa pandemik ini. 

Pontificia Accademia Pro Vita yang merupakan akademi bioetik dari Gereja Katolik menerangkan bahwa terdapat tanggung jawab moral untuk melakukan vaksinasi. Namun, ini tidak mencapai sejauh keharusan untuk mendapat suntikan bagi seluruh umat Katolik. 

Bahkan, Paus Francis juga sebelumnya mengecam adanya ketakutan terkait vaksin sebagai upaya bunuh diri. Namun, kini ia mengatakan bahwa suntikan COVID yang diotorisasi oleh pemerintah sebagai sebuah bentuk kasih sayang. 

3. Terdapat beberapa Pengawal Swiss yang terpapar COVID-19

Dua orang Pengawal Swiss di Vatikan. (instagram.com/porfirogenito)
Dua orang Pengawal Swiss di Vatikan. (instagram.com/porfirogenito)

Selama ini, Pengawal Swiss yang bekerja sama dengan gendarmerie Vatikan selalu bekerja dan berdekatan dengan Paus setiap harinya. Maka dari itu, seluruh pengawal di Vatikan diharuskan untuk mendapatkan vaksin selain hasil negatif dari tes COVID-19. 

Hampir semua pengawal adalah lelaki lajang yang tinggal di barak yang terletak di dalam gerbang Vatikan. Sedangkan komandan dan pengawal yang sudah menikah diharuskan tinggal di apartemen yang berbeda dan kesemuanya merupakan warga negara Swiss. 

Pada Oktober tahun lalu, diketahui terdapat empat Pengawal Swiss yang positif terjangkit COVID-19, dilaporkan dari Reuters

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us