Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Duh, 4 Pejabat Uni Eropa Kena Peretasan Perangkat Mata-mata Israel

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Dua orang pejabat Uni Eropa (UE) mengungkapkan bahwa beberapa pejabat senior di Komisi Eropa menjadi target dalam aksi peretasan. Aksi tersebut dilaporkan terjadi pada 2021, menggunakan perangkat lunak mata-mata buatan Israel atau spyware NSO Group.

Di antara yang jadi target serangan siber itu adalah Didier Reynders, seorang politikus senior Belgia yang telah menjabat sebagai Komisaris Keadilan Eropa sejak 2019. Menurut Reuters, setidaknya empat staf komisi lainnya menjadi sasaran.

Keterangan itu diungkap oleh dua pejabat UE dan sebuah dokumentasi yang saat ini masih ditinjau oleh jurnalis pada Senin (11/4/2022). Kedua pejabat tersebut dalam keterangannya juga belum memberikan rincian lebih lanjut.

1. Sadar telah diretas usai ada peringatan dari Apple

Logo Apple terpampang di depan Apple Store Hamburgh, Jerman. (Unsplash.com/Laurenz Heymann)
Logo Apple terpampang di depan Apple Store Hamburgh, Jerman. (Unsplash.com/Laurenz Heymann)

Kedua pejabat yang mengungkap peretasan mengatakan, Komisi UE baru sadar menjadi target peretasan usai Apple memberikan peringatan kepada ribuan pemilik iPhone pada bulan November. Peringatan itu memberitahu bahwa mereka menjadi target serangan yang disponsori oleh negara.

Seorang staf teknologi senior di UE kemudian mengirim pesan kepada staf lainnya agar lebih berhati-hati. Dia meminta mereka untuk waspada terhadap peringatan tambahan dari Apple.

"Mengingat sifat tanggung jawab Anda, Anda adalah target potensial," kata staf yang tidak disebutkan namanya itu.

2. NSO mengklaim tidak bertanggung jawab atas aksi itu

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Dilansir Al Mayadeen, peneliti keamanan mengatakan penerima peringatan ditargetkan antara Februari dan September 2021 menggunakan ForcedEntry, alat peretas yang digunakan tanpa terdeteksi untuk mengambil kendali iPhone.

Sebagai tanggapan, NSO mengklaim tidak bertanggung jawab atas upaya peretasan tersebut. Mereka mengklaim bahwa peretasan tidak mungkin terjadi dengan alat NSO.

Sementara itu, Reuters juga tidak dapat menentukan siapa yang menggunakan spyware untuk menargetkan Reynders dan rekan-rekannya yang berbasis di Brussels. Belum diketahui juga apakah upaya peretasan tersebut berhasil atau tidak.

Reynders dan juru bicaranya David Marechal tidak membalas pesan berulang kali. Juru bicara Komisi Eropa Johannes Bahrke juga menolak berkomentar, dan begitu pun dengan Apple.

3. Pejabat UE sangat berpotensi jadi target peretasan

Bendera Uni Eropa (unsplash.com/Guillaume Périgois)
Bendera Uni Eropa (unsplash.com/Guillaume Périgois)

Parlemen Eropa pada 19 April akan meluncurkan penyelidikan tentang penggunaan perangkat lunak mata-mata di negara-negara anggota UE, kata anggota parlemen UE Sophie in 't Veld.

Langkah itu diambil sehubungan dengan laporan yang mengatakan bahwa telepon wartawan investigasi di Hongaria dan politisi oposisi senior di Polandia juga diretas dengan alat dari Israel.

Kendati pemerintah Polandia dan Hungaria telah membantah tuduhan mata-mata, pejabat Polandia dan anggota parlemen Hungaria mengakui bahwa pemerintah mereka membeli perangkat lunak NSO.

Kenneth Lasoen, seorang peneliti di Clingendael Netherlands Institute of International Relations, menggarisbawahi bahwa para pejabat UE adalah target yang sangat tinggi bagi banyak orang. Dia menambahkan bahwa Brussel adalah sarang spionase yang sebenarnya.

Sumber rujukan:

  • https://www.reuters.com/technology/exclusive-senior-eu-officials-were-targeted-with-israeli-spyware-sources-2022-04-11/
  • https://english.almayadeen.net/news/politics/senior-eu-officials-targeted-with-israeli-spyware

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us