ECOWAS Deklarasi Keadaan Darurat di Seluruh Afrika Barat

- Krisis keamanan dipicu maraknya aksi terorisme di Afrika Barat
- ECOWAS sambut baik pemulihan situasi di Benin pasca-percobaan kudeta militer
- Prancis dukung Benin melawan kudeta militer dengan koordinasi informasi regional
Jakarta, IDN Times - Economic Community of West African States (ECOWAS), pada Selasa (9/12/2025), mengumumkan keadaan darurat di Afrika Barat. Keputusan ini diambil menyusul instabilitas politik dan ancaman keamanan.
“Dalam beberapa pekan ini sudah menunjukkan situasi serius untuk introspeksi diri di masa depan demokrasi dan dibutuhkan investasi keamanan di komunitas Afrika Barat,” tutur Presiden Komisi ECOWAS, Omar Touray, dikutip dari Business Africa Insider.
Ketegangan di Afrika Barat muncul imbas intervensi militer Nigeria untuk mencegah kudeta militer di Benin. Selain itu, masuknya pesawat tempur Nigeria ke Burkina Faso semakin memicu ketegangan.
1. Krisis keamanan dipicu maraknya aksi terorisme
Touray menyebut bahwa deklarasi keadaan darurat ini untuk meningkatkan pertemuan dan mengumpulkan sumber daya dalam melawan terorisme. Langkah ini disebut untuk menghimpun keamanan antarnegara anggota.
Ia menyebut, situasi kemanusiaan di Afrika Barat dalam masa terburuk. Menurut UNHCR, sekitar 7,6 juta orang terpaksa mengungsi di seluruh Afrika Barat dan mayoritas berasal dari Nigeria, Burkina Faso, Niger, dan Mali.
Sementara, Menteri Luar Negeri Sierra Leone, Timothy Kabba juga mengingatkan bahwa kudeta di Guinea Bissau dan percobaan kudeta di Benin menunjukkan rentannya demokrasi di Afrika Barat. ECOWAS juga tidak dapat menerima penggulingan pemerintahan di Guinea Bissau.
2. ECOWAS sambut baik pemulihan situasi di Benin
Dewan ECOWAS, Julius Maada Bio menyambut baik pengembalian situasi di Benin pasca-percobaan kudeta militer. Ia menyatakan solidaritas kepada Presiden Benin, Patrice Talon atas insiden di negaranya.
“Sekarang situasi di Republik Benin sudah kembali normal, saya mengapresiasi langkah pemerintahan Presiden Talon dan keberanian dari pasukan bersenjata Benin untuk menghalau percobaan kudeta militer,” ungkapnya, dikutip dari APA News.
Dalam 48 jam terakhir, Maada Bio sudah merekomendasikan penerjunan militer ECOWAS ke Benin. Langkah ini sesuai dalam Mekanisme Pencegahan Konflik, Manajemen, dan Resolusi pada 1999.
3. Prancis dukung Benin melawan kudeta militer
Pada saat yang sama, Prancis menyatakan ikut andil dalam koordinasi memastikan pertukaran informasi dengan rekan regional di Afrika Barat. Aksi ini untuk mencegah kudeta militer di Benin.
“Situasi pada akhir pekan membuat kekhawatiran besar dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Kami mengecam apa yang digambarkan sebagai percobaan perusakan stabilitas,” terangnya, dilansir RFI.
Di sisi lain, pemimpin oposisi Benin, Thomas Boni Yayi mengecam percobaan kudeta militer. Ia menekankan bahwa perpindahan kekuasaan harus dilakukan dengan prinsip demokrasi lewat pemilu yang bebas dan transparan.















