Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mali, Niger, dan Burkina Faso Resmi Keluar dari ECOWAS

bendera Mali (pexels.com/aboodi)

Jakarta, IDN Times - Niger, Mali, dan Burkina Faso, pada Rabu (29/1/2025), resmi keluar dari keanggotaan ECOWAS (Economic Community of West African States). Ketiga negara di bawah pemerintahan junta militer itu sudah mengajukan proses keluar dalam setahun terakhir. 

Pada Desember 2024, ECOWAS sempat memberikan tambahan waktu bagi ketiga negara untuk berpikir ulang sebelum resmi keluar. Blok negara-negara Afrika Barat itu terus mengupayakan dialog untuk mencegah perpecahan di kawasan. 

1. Berharap agar seluruh negara Afrika Barat tetap bersatu

Presiden ECOWAS Omar Alieu mengatakan bahwa keluarnya Mali, Niger, dan Burkina Faso telah mengakhiri upaya panjang untuk mencegah keluarnya ketiga negara junta militer itu dari blok. 

"Meskipun sudah resmi keluar, ECOWAS masih tetap membuka pintu bagi ketiga negara dan meminta kepada seluruh anggota untuk melanjutkan pembebasan masuk dan keluar kepada warga di ketiga negara tersebut," terangnya, dikutip Associated Press.

Ia menambahkan bahwa keluarnya Mali, Niger, dan Burkina Faso bukan berarti perpecahan di Afrika Barat. Ia mengharapkan agar ketiga negara tersebut tetap melanjutkan hubungan baik dengan seluruh anggota ECOWAS. 

Sebagai informasi, keluarnya ketiga negara junta militer itu menjadi yang pertama kali dalam sejarah pendirian ECOWAS. Sebelumnya, belum ada negara anggota ECOWAS yang keluar dari blok tersebut. 

2. Warga Niger dan Burkina Faso rayakan negaranya keluar dari ECOWAS

Pada hari yang sama, ribuan warga sudah mengadakan perayaan di ibu kota Niamey. Salah satu warga Niger mengaku bahagia atas keluarnya Niger dari ECOWAS dan menyambut persatuan di AES (Alliance of Sahel States).

"Jika Anda menemukan warga Niger yang tidak bahagia hari ini, maka Anda harus mempertanyakan warga Niger macam apa mereka. Semua warga Niger bersatu dalam AES. Kami senang mengambil kembali kedaulatan dan akan bekerja membantu pemerintah untuk mempertahankan kedaulatan," tuturnya, dilansir Africa News.

Tak hanya di Niger, ribuan warga di Ouagadougou dan seluruh negeri merayakan keluarnya Burkina Faso dari ECOWAS. Warga diketahui merayakan dengan meniupkan terompet vuvuzela dan menyebut ECOWAS akan jatuh bersama Prancis. 

3. Togo tidak memungkiri potensi bergabung dengan AES

ilustrasi bendera Togo (unsplash.com/aboodi_vm)

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Togo, Robert Dussey mengaku tidak memungkiri adanya kemungkinan negaranya bergabung dengan aliansi AES. 

"Ketika ditanya mengenai keanggotaan AES, ini adalah keputusan dari Presiden Togo. Namun, saya yakin bahwa kemungkinan bergabung dalam aliansi yang beranggotakan Mali, Niger, dan Burkina Faso itu bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Sepertinya rakyat juga mendukung bergabung dalam AES," ungkapnya. 

Belakangan ini, negara-negara AES yang terkunci daratan sudah mendekati Togo. Langkah ini untuk mendapatkan akses langsung ke pelabuhan Lome dalam memperlancar eskpor dan impor barang ke negaranya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us