PBB dan ECOWAS Sebut 1.900 Tewas akibat Terorisme di Afrika Barat

- ECOWAS menginisiasi ekspansi tentara
- PBB peringatkan dunia soal dampak terorisme di Afrika Barat
- PBB kecam penculikan puluhan anak sekolah di Nigeria
Jakarta, IDN Times - PBB dan ECOWAS memperingatkan bahwa terorisme di Afrika Barat terus mengalami peningkatan. Sejak Januari 2025 sudah ada 450 serangan dengan jumlah korban tewas mencapai 1.900 jiwa.
“Semua negara di kawasan Afrika Barat terdampak oleh sejumlah kelompok teroris. Mereka berhasil meningkatkan kapabilitas dalam pertempuran untuk melawan tentara nasional masing-masing negara,” terang Presiden Komisi ECOWAS, Dr. Omar Alieu Touray, dikutip dari APA News, pada Kamis (20/11/2025).
Dalam beberapa bulan terakhir, teroris berhasil mengepung sejumlah wilayah di Mali. Mereka mampu menyasar truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM) sehingga menyebabkan kelangkaan BBM di Mali.
1. ECOWAS menginisiasi ekspansi tentara
Touray menyebut bahwa kelompok teroris sudah menggelar perang ekonomi terhadap negara-negara di Afrika Barat, terutama di Mali dan Nigeria. Kelompok itu menyebabkan kekacauan di Mali dan menculik anak sekolah di Nigeria.
Ia menyerukan kepada seluruh negara ECOWAS untuk mengekspansi personel militer. Saat ini, pasukan ECOWAS hanya sebesar 1.650 personel dan akan ditingkatkan menjadi 5 ribu personel dengan dukungan negara anggota dan rekan internasional.
Presiden Komisi ECOWAS itu menyesalkan terkait dengan dispersi inisiatif anti-terorisme usai keluarnya Mali, Burkina Faso, dan Niger. Kepergian ketiga negara pimpinan junta militer itu menimbulkan perpecahan dan ketidakpercayaan di kawasan.
2. PBB peringatkan dunia soal dampak terorisme di Afrika Barat
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, memperingatkan bahwa Afrika Barat bukanlah sebatas drama, tapi itu adalah realita. Namun, maraknya aksi terorisme di Afrika Barat adalah ancaman global.
“Kami menghadapi risiko sebuah bencana besar yang memiliki efek domino di seluruh kawasan. Banyak negara yang terdampak besar imbas terorisme di kawasan Sahel. Saya menyatakan solidaritas kepada seluruh warga di kawasan Sahel,” tuturnya, dikutip dari Africa News.
Pernyataan Guterres disampaikan berkaitan dengan krisis keamanan di Mali akibat serangan Jama’at Nusrat al-Islam wal-Muslimin (JNIM). Hingga kini, Sahel ditetapkan sebagai episentrum dari terorisme global.
3. PBB kecam penculikan puluhan anak sekolah di Nigeria
Pada saat yang sama, PBB mengecam penculikan lebih dari 20 anak perempuan di Maga, Nigeria. Penculikan ini menunjukkan bahwa pentingnya perlindungan pada anak-anak sekolah di Nigeria.
Penculikan tersebut terjadi pada Senin (17/11/2025) ketika kelompok bersenjata menyerang asrama di sebuah sekolah khusus perempuan. Sempat terjadi baku tembak antara teroris dan polisi sebelum pelaku menculik anak-anak tersebut.
UNICEF menyerukan agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal atas tindakan buruknya kepada anak-anak. Organisasi itu melaporkan bahwa hanya ada 37 persen dari sekolah di Nigeria yang memiliki sistem peringatan dini ancaman keamanan, termasuk kekerasan dan serangan bersenjata.


















