Eropa Panas! Polandia Serang Drone Rusia yang Langgar Wilayah Udara

- Polandia ajukan invokasi Pasal 4 NATO setelah serangan drone Rusia
- Puing drone menghantam rumah di Desa Wyryki, Polandia, tanpa korban jiwa
Jakarta, IDN Times – Militer Polandia mengonfirmasi pada Rabu (10/9/2025) dini hari, telah menembak jatuh sejumlah drone Rusia yang melanggar wilayah udaranya. Insiden ini terjadi saat Moskow melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ukraina dan disebut sebagai pelanggaran paling serius terhadap kedaulatan udara Eropa sejak perang dimulai.
Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, mengatakan, terdapat 19 kali pelanggaran wilayah udara yang sebagian besar datang dari arah Belarus. Ia menegaskan, insiden ini merupakan provokasi besar-besaran dan berlangsung sepanjang malam, sejak pukul 23.50 hingga 06.30 pagi waktu setempat.
“Ini adalah pertama kalinya drone Rusia ditembak jatuh di wilayah negara anggota NATO. Situasi ini serius, tetapi Polandia siap menghadapi serangan semacam ini,” kata Tusk usai rapat darurat Dewan Keamanan Nasional.
1. Invokasi pasal 4 NATO

Polandia kemudian resmi mengajukan invokasi Pasal 4 NATO yang berarti Dewan Atlantik Utara, badan politik tertinggi aliansi, akan bertemu untuk membahas langkah selanjutnya.
Presiden Polandia Karol Nawrocki menegaskan, keamanan Tanah Air adalah prioritas utama.
“Kami siap mengambil tindakan apa pun untuk melindungi rakyat Polandia,” ujarnya, dikutip dari CNN.
NATO melalui juru bicara Allison Hart mengatakan, Sekjen Mark Rutte terus berkoordinasi erat dengan Warsawa. Belanda disebut telah mengirim jet tempur F-35 untuk membantu operasi pertahanan semalam.
2. Dampak di dalam negeri

Media Polandia melaporkan puing drone menghantam sebuah rumah di Desa Wyryki, dekat perbatasan dengan Ukraina dan Belarus. Foto yang beredar menunjukkan kerusakan parah pada bangunan tersebut, meski tidak ada korban jiwa.
Potongan drone lain ditemukan di dekat pemakaman di Cześniki, Zamość County, sekitar 100 km selatan Wyryki. Polisi militer dan pasukan pertahanan wilayah kini dikerahkan untuk mencari sisa drone.
Menteri Pertahanan Polandia Wladyslaw Kosiniak-Kamysz mengimbau masyarakat tetap tenang dan segera melapor jika menemukan serpihan peralatan militer. Sementara itu, otoritas sempat menutup ruang udara Bandara Internasional Warsawa sebelum dibuka kembali pada Rabu pagi.
Sejumlah pemimpin Eropa mengecam keras pelanggaran ini. Kaja Kallas, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, menyebut insiden ini bukti Rusia sengaja memperluas agresinya.
Sementara itu, PM Swedia, Ulf Kristersson, menilai kehadiran drone Rusia di atas Polandia tidak bisa diterima. Sedangkan Presiden Lituania, Gitanas Nausėda, memperingatkan, Rusia semakin meningkatkan ancaman terhadap keamanan Eropa.
Dari Ukraina, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan, sedikitnya delapan drone kamikaze Shahed diarahkan ke wilayah Polandia dalam serangan semalam.
“Ini adalah preseden yang sangat berbahaya bagi Eropa,” tegasnya.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sedang menguji Barat dengan melanggar wilayah NATO.
3. Rusia kembali serang Ukraina usai dari China

Serangan ke Polandia terjadi hanya beberapa hari setelah Putin menghadiri parade militer di China bersama Xi Jinping dan Kim Jong Un. Sejak itu, Rusia meningkatkan intensitas serangan udara ke Ukraina.
Pekan lalu, Moskow melancarkan serangan drone terbesar sejak invasi penuh 2022 dengan lebih dari 800 drone yang menargetkan Kyiv, termasuk menghantam gedung kabinet pemerintahan.
Serangan terbaru pada Selasa (9/9/2025) menewaskan 24 warga sipil di Desa Yarova, Donetsk, menambah daftar panjang korban di tengah eskalasi konflik.