Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Mau Bentengi Perbatasan dengan Finlandia, Kenapa?

Tentara Rusia. (Mil.ru, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)
Tentara Rusia. (Mil.ru, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Rusia memperkuat perbatasan dengan Finlandia
  • Finlandia membuka fasilitas militer NATO di Mikkeli
  • Deportasi pencari suaka asal Rusia oleh Finlandia dan intervensi sinyal di Swedia dan Finlandia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Rusia mengumumkan rencana penguatan perbatasan dengan Finlandia pada Sabtu (6/9/2025). Bentuk penguatan perbatasan dengan mendirikan pembatas untuk menghindari ancaman NATO. 

“Kami akan mempersiapkan segala perubahan dalam hubungan juga. Sebab kami tidak dapat menghiraukan fakta bahwa Finlandia saat ini menjadi anggota NATO,” ungkap Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, dikutip dari TVP World

Sebelumnya, Finlandia sudah mendirikan pagar di perbatasan Rusia sepanjang 200 kilometer yang akan diselesaikan pada 2026. Helsinki menuding Moskow sengaja mengirimkan migran ke negaranya. 

1. Finlandia buka fasilitas militer NATO di Mikkeli

lambang NATO (unsplash.com/jccards)
lambang NATO (unsplash.com/jccards)

Medvedev menyebut bahwa akan ada pembangunan tembok dan pagar di sepanjang perbatasan Finlandia. Menurutnya, terdapat peningkatan aktivitas militer di Baltik, Polandia, dan Norwegia. 

Penguatan pertahanan Rusia ini didorong oleh pembukaan fasilitas komando pasukan darat NATO di Mikkeli, Finlandia mulai 1 September 2025. Fasilitas tersebut hanya berjarak 140 km dari perbatasan Rusia, dilansir dari United24

Pusat komando itu awalnya hanya menampung 10 pasukan dan diperkirakan akan bertambah hingga 50 tentara. Pasukan di Mikkeli berada di bawah Komando Norfolk NATO dan berkoordinasi dengan sekutu di Eropa bagian utara. 

2. Finlandia deportasi lebih dari 100 pencari suaka asal Rusia

Bendera Finlandia. (unsplash.com/andras_ratonyi)
Bendera Finlandia. (unsplash.com/andras_ratonyi)

Sejak awal 2025, Finlandia sudah mendeportasi 104 warga Rusia yang mencari suaka di negaranya. Mayoritas dari pencari suaka datang ke Finlandia untuk menghindari mobilisasi militer. 

Sementara, Finlandia menolak alasan pencari suaka karena menilai mobilisasi militer di Rusia sudah berakhir dan tidak ada lagi ancaman untuk dipaksa bergabung dalam militer. Meskipun peraturan akhir mobilisasi di Rusia belum dipastikan, dilansir UNN

Sejumlah warga Rusia menolak meninggalkan Finlandia secara sukarela. Terdapat 18 orang yang terpaksa dikawal oleh polisi dan sejumlah orang lainnya dikirim ke Turki dan Estonia. 

3. Ribuan penerbangan di Swedia dan Finlania terdampak intervensi sinyal di Baltik

Pesawat Airbus A320. (unsplash.com/gabrielgoncalves)
Pesawat Airbus A320. (unsplash.com/gabrielgoncalves)

Hampir 123 ribu penerbangan di Swedia dan beberapa negara Skandinavia, seperti Finlandia ikut terdampak intervensi sinyal dalam 4 bulan terakhir. Intervensi sinyal ini berdampak pada penerbangan dari 365 maskapai. 

Dampak intervensi sinyal ini menyebabkan gangguan posisi GPS dan sistem satelit lainnya. Alhasil, pesawat mengalami gangguan navigasi dan fungsi sistem selama penerbangan. 

“Kami menganggap situasi ini serius selama kami melihat adanya insiden intervensi yang terus meningkat,” tutur Badan Transportasi Swedia, Andreas Holmgren, dikutip dari YLE.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Kapolri Gandeng BAIS TNI hingga BIN Cari Dalang Kerusuhan Demo

08 Sep 2025, 13:53 WIBNews