Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gempa 7,5 Magnitudo Lukai 30 Orang, Jepang Waspada Megaquake

ilustrasi gempa Jepang (flickr.com/Direct Relief)
ilustrasi gempa Jepang (flickr.com/Direct Relief)
Intinya sih...
  • Gempa 7,5 Magnitudo melukai 30 orang di Jepang
  • Guncangan merusak jalan, memicu pemadaman listrik, dan membuat ribuan penduduk mengungsi
  • JMA memperingatkan kemungkinan terjadinya gempa susulan dengan kekuatan serupa atau lebih besar dalam beberapa hari ke depan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 30 orang terluka setelah gempa kuat mengguncang wilayah utara Jepang pada Senin (8/12/2025) malam. Guncangan tersebut merusak jalan, memicu pemadaman listrik, serta membuat ribuan penduduk mengungsi di tengah suhu yang mendekati titik beku.

Japan Meteorological Agency (JMA) melaporkan gempa berkekuatan magnitudo 7,5 terjadi pada pukul 23.15 waktu setempat, dengan pusat berada di lepas pantai Prefektur Aomori pada kedalaman 54 kilometer.

Angka tersebut direvisi dari estimasi awal 7,6. JMA memperingatkan kemungkinan terjadinya gempa susulan dengan kekuatan serupa atau lebih besar dalam beberapa hari ke depan.

1. Muncul tsunami kecil dan kerusakan infrastruktur

ilustrasi gelombang tsunami (pexels.com/Dane Amacher)
ilustrasi gelombang tsunami (pexels.com/Dane Amacher)

Perdana Menteri Sanae Takaichi mengatakan, sebanyak 30 orang mengalami luka akibat gempa yang memicu gelombang tsunami setinggi 70 sentimeter di wilayah pesisir Aomori dan Hokkaido. Sejumlah rekaman menunjukkan warga di sebuah supermarket berpegangan pada meja saat barang-barang berjatuhan dari rak.

Kerusakan pada infrastruktur tampak pada jalan yang retak hingga sebuah mobil terperosok ke dalam lubang. Pecahan kaca juga ditemukan berserakan di sejumlah area.

Seorang warga Hashikami, Daiki Shimohata (33), mengatakan, guncangan yang dirasakan sangat kuat dan berlangsung sekitar 20 detik.

“Kami menggendong anak-anak kami dan langsung keluar rumah. Guncangan itu mengingatkan saya pada bencana 2011,” ujarnya, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (9/12/2025).

Pemerintah melaporkan satu orang mengalami luka serius di Hokkaido. Sementara itu, laporan awal tentang beberapa kebakaran kemudian dikonfirmasi menjadi satu insiden kebakaran rumah.

Di kota Hachinohe, intensitas guncangan mencapai ‘upper 6’ pada skala Shindo, tingkat yang membuat seseorang sulit bergerak tanpa merangkak. Sekitar 2.700 rumah sempat mengalami pemadaman listrik akibat gempa di tengah cuaca dingin, namun sebagian besar wilayah telah kembali teraliri listrik pada Selasa pagi.

2. Evakuasi sekitar 28.000 orang

Ilustrasi warga Jepang menunggu untuk menyeberang di Crossing Shibuya (IDN Times/Febriyanti Revitasari)
Ilustrasi warga Jepang menunggu untuk menyeberang di Crossing Shibuya (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Setelah gempa, JMA mengeluarkan peringatan tsunami hingga 3 meter. Sekitar 28.000 warga diminta mengungsi, dan media setempat melaporkan sejumlah tempat penampungan mulai penuh.

Peringatan tsunami kemudian dicabut setelah beberapa jam ketika gelombang tertinggi tercatat hanya 70 sentimeter.Layanan kereta cepat Shinkansen dihentikan sementara untuk inspeksi keamanan. Operator listrik Tohoku Electric Power menyatakan tidak ada anomali di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Higashidori maupun Onagawa.

JMA meminta warga tetap waspada selama sepekan ke depan terhadap potensi gempa susulan yang kuat. “Ada kemungkinan terjadi gempa lebih besar, mohon tetap waspada,” demikian pernyataan resmi lembaga tersebut.

Para ahli seismologi Kyle Bradley dan Judith A. Hubbard menegaskan, tidak ada metode untuk memprediksi apakah gempa besar akan disusul gempa yang lebih besar.

“Secara statistik, hanya sedikit gempa besar yang diikuti gempa yang lebih besar. Namun peluang itu tetap ada,” tulis mereka dalam buletin Earthquake Insights.

3. Jepang waspada potensi Megaquake

ilustrasi bendera Jepang (unsplah.com/Colton Jones)
ilustrasi bendera Jepang (unsplah.com/Colton Jones)

Jepang berada di pertemuan empat lempeng tektonik besar di wilayah ‘Cincin Api Pasifik’, sehingga termasuk negara paling aktif secara seismik. Jepang mencatat sekitar 1.500 gempa setiap tahun, sebagian besar berintensitas kecil.

Pengalaman pahit masih membekas dari gempa magnitudo 9,0 pada 2011 yang memicu tsunami dan menewaskan 18.500 orang serta memicu krisis nuklir Fukushima.

Awal tahun ini, panel pemerintah Jepang menaikkan kemungkinan terjadinya gempa megathrust di Zona Nankai dalam 30 tahun ke depan menjadi 75–82 persen. Pemerintah memperkirakan potensi korban hingga 298.000 jiwa dan kerugian ekonomi mencapai 2 triliun dolar AS jika ‘megaquake’ tersebut terjadi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us

Latest in News

See More

Ibu Hamil Tewas dalam Kebakaran Gedung Terra Drone

09 Des 2025, 16:32 WIBNews