Gencatan Senjata Lebanon, Hizbullah Klaim Menang Atas Israel

- Hizbullah Lebanon klaim menang atas Israel setelah gencatan senjata diberlakukan, tetap siaga mengantisipasi serangan mendadak
- Presiden AS Joe Biden menyatakan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon, ditengahi AS dan Prancis
- Gencatan senjata termasuk penarikan pasukan Israel secara bertahap selama 60 hari, warga sipil bisa kembali dengan aman, serta kerja sama dengan pasukan perdamaian UNIFIL untuk mencegah pelanggaran
Jakarta, IDN Times - Kelompok Hizbullah Lebanon mengklaim menang atas Israel usai gencatan senjata diberlakukan di Lebanon sejak Rabu (27/11/2024). Meski sudah terjadi gencatan senjata, Hizbullah menegaskan tetap bersiaga demi mengantisipasi serangan Israel yang mendadak.
"Kemenangan dari Tuhan Yang Maha Esa adalah tujuan dari kami semua selama ini. Kami juga siap untuk terus mendukung perjuangan bangsa Palestina. Operasi perlawanan Islam menegaskan para pejuang akan tetap siaga di segala lini," begitu pernyataan Hizbullah, dikutip dari NDTV, Kamis (28/11/2024).
1. Gencatan senjata Israel-Hizbullah 27 November 2024

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyatakan Israel dan Hizbullah telah sepakat untuk gencatan senjata di Lebanon. Gencatan senjata berlaku sejak kemarin, mulai pukul 04.00 pagi waktu setempat.
"Kedua belah pihak menerima perjanjian yang ditengahi oleh AS dan Prancis. Saya juga telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati. Ini dirancang untuk penghentian permusuhan secara permanen," ujar Biden.
Biden menyatakan gencatan senjata ini menutup kemungkinan Hizbullah dan organisasi lainnya mengancam keamanan Israel lagi.
2. Israel tarik pasukannya bertahap

Dalam perjanjian gencatan senjata ini, Israel akan menarik pasukannya secara bertahap selama 60 hari. Selain itu, warga sipil dari Lebanon dan Israel yang ada di perbatasan juga bisa kembali ke rumah mereka dengan aman.
"Tentara Lebanon juga akan masuk dan memastikan Hizbullah tidak membangun kembali infrastrukturnya di sana," ucap Biden.
3. Sekitar 5.000 tentara Lebanon akan masuk

Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib, menyatakan sekitar 5.000 tentara Lebanon akan dikerahkan ke wilayah selatan saat Israel menarik pasukannya.
AS dan Prancis serta Lebanon juga akan bekerja sama dengan pasukan perdamaian UNIFIL guna mencegah potensi pelanggaran gencatan senjata. AS juga sudah menegaskan tidak akan mengerahkan pasukannya.