Ghana Wajibkan Vaksinasi untuk Pelancong Pesawat

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Ghana pada hari Kamis (9/12/2021) memperkenalkan aturan baru dalam penerbangan, yang akan mewajibkan bukti vaksinasi penuh bagi orang yang terbang ke Ghana dan warga yang akan pergi ke luar negeri. Kebijakan baru untuk mencegah penyebaran COVID-19 ini akan mulai berlaku pada 13 Desember.
1. Warga yang ingin ke luar negeri harus divaksin penuh

Melansir dari News24, direktur jenderal layanan kesehatan Ghana, Patrick Kuma-Aboagye dalam keterangannya pada Kamis malam mengatakan semua warga Ghana yang bepergian ke luar negeri harus terlebih dahulu divaksinasi penuh.
Bagi warga Ghana yang saat ini belum divaksinasi dan penduduk yang saat ini berada di luar negeri yang berniat untuk kembali dalam 14 hari dari tenggat waktu yang telah ditetapkan masih akan diizinkan masuk, tapi harus divaksinasi di bandara.
Selain vaksinasi aturan perjalanan di Ghana ini juga akan menerapkan hasil negatif tes PCR sebelum perjalanan dan tes antigen setelah tiba di bandara Ghana.
Sejak memberlakukan pembatasan perjalanan pada tahun lalu akibat pandemik negara di Afrika ini telah menutup akses perjalanan perbatasan di darat dan laut, dikutip dari BBC.
2. Ghana akan meningkatkan program vaksinasi

Melansir dari Reuters, Ghana yang memiliki populasi 30 juta orang, saat ini tingkat vaksinasi masih sangat rendah hanya sekitar 5,7 persen orang yang telah menerima suntikan. Salah satu penyebab rendahnya tingkat vaksinasi karena kurangnya pasokan vaksin dan tantangan logistik dalam menyalurkan vaksin.
Ghana berusaha meningkatkan program vaksinasi pada bulan ini dan mulai 22 Januari tahun depan pemerintah akan mewajibkan pegawai pemerintah, petugas kesehatan, dan pelajar divaksinasi. Mulai Januari 2022 pemerintah juga akan memberlakukan sertifikat vaksin sebagai syarat berkunjung ke klub malam, pantai, stadion olahraga, dan restoran.
Persyaratan vaksinasi diterapkan karena pemerintah khawatir tentang lonjakan infeksi selama periode akhir tahun. Aturan untuk perjalanan yang baru diumumkan Ghana termasuk yang paling ketat di Afrika.
3. Kasus yang terdeteksi di bandara menyumbang 60 persen kasus nasional

Selama dua minggu terakhir di Ghana kasus COVID-19 yang dikonfirmasi sekitar 60 persen terdeteksi di bandara Kotoka di ibu kota Accra. Data dari bandara menunjukkan orang yang positif tiga kali lebih mungkin tidak divaksinasi.
Ghana juga telah mengkonfirmasi kasus varian baru Omicron, sebanyak 34 kasus ditemukan, 75 persen di antaranya belum menerima suntikan perlindungan virus corona. Dalam lonjakan kasus terakhir ada lebih dari 90 persen dari mereka yang menjalani rawat inap belum divaksinasi.
Secara total sejak pandemik dimulai jumlah kasus positif yang telah dikonfirmasi di Ghana sebanyak 131.246 kasus dan telah melaporkan 1.228 kematian akibat COVID-19.