Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Google Matikan Fitur Lalu Lintas Maps di Ukraina

Kantor Pusat Google di California, Amerika Serikat. (instagram.com/sandamina_musick)
Kantor Pusat Google di California, Amerika Serikat. (instagram.com/sandamina_musick)

Jakarta, IDN Times - Perusahaan teknologi raksasa AS, Google sejak Minggu (27/2/2022) telah menutup sementara fitur lalu lintas dalam platform Google Maps di Ukraina. Pasalnya, secara tak sengaja Google memperlihatkan sejumlah kendaraan tempur Rusia yang masuk ke wilayah Ukraina. 

Keputusan untuk menutup fitur yang memperlihatkan kondisi lalu lintas terkini itu terkait keamanan. Hal ini lantaran data tersebut tersedia secara gratis dan dapat dipergunakan untuk mengakses progres terbaru invasi Rusia. 

1. Terdapat pergerakan lalu lintas yang tak biasa di perbatasan Ukraina-Rusia

Penutupan fitur lalu lintas terkini dalam Google Maps di Ukraina terkait adanya laporan bahwa orang di seluruh dunia kemungkinan menggunakan layanannya untuk melacak pergerakan pasukan dan warga sipil di tengah invasi Rusia. 

Dilansir Vice News, setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan serangan ke Ukraina. Beberapa saksi mata menyadari bahwa fitur itu dapat juga digunakan sebagai menambah informasi secara cuma-cuma terkati operasi militer tersebut. 

"Saya rasa kami adalah orang pertama yang melihat invasi tersebut. Kami melihatnya langsung di dalam fitur lalu lintas Goggle Maps" tutur Jeffrey Lewis selaku pakar intelijen dan profesor dari Institut Middlebury, AS. 

Pasalnya, ia sendiri yang melihat adanya pergerakan dan kemacetan yang tidak biasa terjadi di sekitar kota perbatasan Ukraina-Rusia, Belgorod pada Kamis pagi. 

2. Google Maps berniat melindungi masyarakat lokal di Ukraina

Ilustrasi aplikasi di smartphone. unsplash.com/@williamtm
Ilustrasi aplikasi di smartphone. unsplash.com/@williamtm

Google yang ada di bawah naungan induk perusahaan Alphabet mengonfirmasi bahwa penutupan fitur lalu lintas itu hanya berlaku untuk sementara. Perusahaan juga mengungkapkan jika ini dilakukan demi keamanan warga lokasi di Ukraina setelah berkonsultasi dengan otoritas setempat. 

Kendati demikian, Google menolak untuk memberikan komentar lebih dan spesifik terkait langkah yang dilakukannya. Selain itu, perusahaan teknologi itu juga menolak ditanya apabila pernah melakukan hal yang sama menanggapi konflik di masa lalu, dilansir Reuters

Para ahli sebelumnya sudah menandai dan memperingatkan potensi pengambilan data untuk dieksploitasi oleh pasukan Rusia. Secara teoritis mereka dapat mengakses lalu lintas dalam Maps untuk memonitor pasukan Ukraina dan menandai kapan mereka harus bergerak. 

Fitur lalu lintas itu memang sudah dinonaktifkan, tetapi Google mengatakan bila informasi lalu lintas itu tetap dapat dipergunakan oleh pengemudi untuk kepentingan navigasi turn-by-turn di Ukraina. 

3. Terdapat beberapa kejadian serupa dari fitur geolokasi aplikasi sosial media

Fitur canggih milik Google Maps yang memperlihatkan kondisi terkini lalu lintas itu selama ini dikenal melaporkan lokasi dan informasi kecepatan kendaraan dari aplikasi ponsel tanpa mengetahui siapa pemilik ponsel. Maka dari itu, fitur itu dapat mengetahui kondisi kepadatan lalu lintas di area tertentu. 

Akan tetapi, data dari fitur Google Maps tersebut juga harus dikombinasikan dengan beberapa sumber terpercaya lainnya. Pada kasus kemacetan yang terjadi di luar Ukraina lalu yang ditunjukkan lewat penginderaan jauh diketahui sebagai warga sipil, dan bukan tentara yang menggunakan ponsel. 

Dikutip The Verge, lokasi yang didapat oleh layanan pemetaan itu seringkali menunjukkan informasi yang tak terduga. Pada 2017 lalu, aplikasi pelacak fitness Strava juga tak sengaja merilis peta aktivitas pengguna yang menunjukkan lokasi pangkalan militer AS, termasuk tentara yang tengah berlari. 

Fitur geolocation milik Snapchat diketahui juga pernah mendapatkan gambar dan video dari garis depan peperangan di Irak. Ada maupun tidak adanya data lokasi, informasi yang dikirimkan dalam medan perang melalui sosial media telah menjadi alat vital yang dipergunakan oleh investigator, jurnalis dan lainnya secara gratis. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us