Gunung Kilimanjaro Kebakaran, 300 Orang Dikerahkan untuk Padamkan Api

Jakarta, IDN Times - Gunung Kilimanjaro di Tanzania mengalami kebakaran pada Jumat (21/10/2022) dan hingga Sabtu (23/10/2022) kobaran api masih berusaha dipadamkan. Lebih dari 300 orang telah dikerahkan untuk memadamkan api.
Gunung Kilimanjaro merupakan gunung tertinggi di Afrika, dengan ketinggian mencapai 5.895 meter dan menjadi tujuan pendakian populer. Gunung itu terdaftar di UNESCO sebagai situs warisan dunia, sebagian karena banyak spesies yang terancam punah hidup di sana.
1. Pemandu memperkirakan api berasal dari Mweka
Komisaris Otoritas Taman Nasional Tanzania (TANAPA), William Mwakilema, mengatakan bahwa kebakaran dapat dilihat dari kota Moshi.
Komisaris Konservasi untuk zona Utara, Betrita James, menyampaikan bahwa otoritas terkait segera memulai pemadaman setelah mendapati kabar kebakaran.
Geness Shirima, seorang pemandu wisata yang berpengalaman di jalur tersebut, mengatakan bahwa kebakaran itu terjadi di dekat Kamp Karanga.
“Setelah keluar dari stasiun Mweka, lanjut ke Millennium atau High Camp lalu ke Karanga, yaitu di zona yang sama. Itu daerah yang tingginya sekitar 4 ribu meter di atas permukaan laut,” katanya, dikutip dari The Citizen.
Shirma mengatakan api tampaknya berasal dari Mweka dan kobaran menuju Moorland yang memiliki beberapa semak pendek.
2. Belum tahu seberapa besar dampak kebakaran

Melansir France 24, para pejabat menyampaikan bahwa tidak ada yang tewas dalam kebakaran dan kobaran api tidak mengancam nyawa orang. Namun, mereka belum bisa melaporkan berapa banyak tanah yang terdampak akibat kebakaran tersebut.
Kepala polisi wilayah itu, Yahaya Mdogo, mengatakan bahwa saat ini fokus pihak berwenang adalah mengendalikan kobaran api. Belum diketahui juga apa dampak dari kebakaran itu kepada penduduk sekitar.
Untuk memadamkan api, 300 orang telah dikerahkan. Upaya pemadaman dilakukan polisi, petugas pemadam kebakaran, mahasiswa, dan staf dari operator tur.
3. Pesawat untuk evaluasi kebakaran tidak dapat mendarat

Sebuah pesawat yang mengangkut pejabat lokal dan pejabat TANAPA, untuk melakukan evaluasi situasi kebakaran, tidak dapat mendarat pada Sabtu karena asap yang membumbung.
"Awan besar dan asap menghalangi kami mencapai zona kebakaran. Kami akan mencoba lagi ketika situasinya membaik," kata Nurdin Babu, salah satu pejabat setempat.
Kebakaran terbaru di Gunung Kilimanjaro terjadi dua tahun setelah kebakaran sebelumnya, yang berkobar selama seminggu di 95 kilometer persegi wilayah itu. Kebaran itu menghancurkan 15 penginapan, sistem tenaga surya, dan infrastruktur pembuangan kotoran.