Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hujan Lebat di Nepal Picu Banjir dan Tanah Longsor, 10 Orang Tewas

ilustrasi hujan lebat (pixabay.com/Kammy27)
Intinya sih...
  • 10 orang tewas, 7 hilang akibat banjir dan tanah longsor di Nepal
  • Kathmandu terendam banjir, 400 orang mengungsi, penerbangan dibatalkan
  • Hujan lebat diprediksi berlanjut hingga Minggu pagi, curah hujan berkisar 50-200 mm

Jakarta, IDN Times - Pihak berwenang Nepal pada Sabtu (28/9/2024) mengatakan bahwa sedikitnya 10 orang tewas dan 7 lainnya hilang akibat banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat.

Beberapa wilayah di Nepal telah dilanda hujan sejak Jumat (27/9/2025), sehingga mendorong otoritas penanggulangan bencana untuk memperingatkan kemungkinan banjir bandang.

“Lebih dari 175 kejadian banjir dan tanah longsor telah dilaporkan sejak Jumat, yang mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta benda,” kata juru bicara Kepolisian Nepal Dan Bahadur Karki kepada Xinhua.

“Sedikitnya 400 orang mengungsi akibat banjir dan tanah longsor. Sebagian besar wilayah negara ini, termasuk Kathmandu, terdampak hujan lebat,” tambahnya.

1. Tanah longsor memblokir beberapa ruas jalan

Rumah-rumah dan jalan di ibu kota, Kathmandu, terendam banjir setelah sungai-sungai di sekitarnya meluap akibat hujan lebat terus-menerus. Lebih dari 3 ribu personel keamanan dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan dengan helikopter dan perahu motor.

“Saat saya keluar pada tengah malam, air sudah mencapai bahu saya. Seluruh truk saya terendam banjir,” kata Hari Malla, seorang sopir truk berusia 49 tahun.

Tanah longsor juga memblokir beberapa jalan raya, sehingga menyebabkan ratusan pelancong terdampar.

“Kami memiliki sekitar delapan lokasi, semuanya terblokir akibat tanah longsor di berbagai ruas jalan,” kata petugas polisi lalu lintas Kathmandu, Bishwaraj Khadka.

Selain itu, semua penerbangan domestik dari Kathmandu dibatalkan mulai Jumat malam, sehingga berdampak pada lebih dari 150 keberangkatan, dilansir dari Economic Times.

2. Hujan diperkirakan mereda pada Minggu

Binu Maharjan, seorang pejabat prakiraan cuaca di Kathmandu, mengatakan bahwa hujan diperkirakan baru akan mereda paling cepat pada Minggu (29/9/2024). Menurutnya, sistem tekanan rendah di beberapa wilayah India menjadi penyebab hujan berkepanjangan tahun ini.

"Hujan lebat kemungkinan akan berlanjut hingga Minggu pagi, dan cuaca diperkirakan akan cerah setelah itu," kata Maharjan kepada Reuters.

Ia menambahkan bahwa sebagian besar wilayah tengah dan timur negara itu menerima curah hujan yang berkisar antara 50 mm hingga lebih dari 200 mm.

3. Perubahan iklim meningkatkan frekuensi dan intensitasnya fenomena cuaca ekstrem

Seorang pejabat mengatakan, sungai Koshi di wilayah tenggara saat ini mengalir di atas tingkat bahaya dengan debit 450 ribu cusec, dibandingkan angka normal 150 ribu cusec. Cusec adalah satuan pengukuran aliran air yang setara dengan satu kaki kubik per detik.

Musim hujan yang berlangsung dari Juni hingga September menyebabkan kematian dan kehancuran yang meluas setiap tahun di seluruh Asia Selatan, tetapi jumlah banjir dan tanah longsor yang fatal telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Para ahli mengatakan bahwa situasi ini merupakan dampak dari perubahan iklim.

Tahun ini, lebih dari 170 orang tewas di Nepal akibat bencana yang berkaitan dengan hujan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us