Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Klaim Thailand-Kamboja Siap Berdamai, tapi Konflik Masih Lanjut

Trump Klaim Thailand-Kamboja Siap Berdamai, tapi Konflik Masih Lanjut
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sedang menyampaikan pidatonya di General Assembly Hall, New York, Selasa (23/9/2025). (YouTube/IDN Times)
Intinya sih...
  • Trump klaim Thailand-Kamboja sepakat berdamai setelah pembicaraan
  • Thailand bantah klaim Trump soal gencatan senjata
  • Thailand tegaskan tetap bertindak untuk kedaulatan negara
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim Thailand dan Kamboja telah sepakat menghidupkan kembali gencatan senjata setelah bentrokan mematikan pecah di perbatasan kedua negara. Klaim tersebut disampaikan Trump usai melakukan pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri (PM) Thailand Anutin Charnvirakul dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet.

Trump menyampaikan pernyataan itu melalui platform media sosialnya, Truth Social. Ia menyebut kedua pemimpin sepakat menghentikan tembakan dan kembali pada kesepakatan damai yang dimediasi Amerika Serikat pada akhir Oktober lalu.

Namun, pernyataan Trump tidak sepenuhnya sejalan dengan kondisi di lapangan. Otoritas Thailand dan Kamboja memberikan sinyal jika bentrokan masih berlangsung dan gencatan senjata belum sepenuhnya dipulihkan.

1. Trump umumkan kesepakatan usai hubungi pemimpin kedua negara

Trump Klaim Thailand-Kamboja Siap Berdamai, tapi Konflik Masih Lanjut
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (Shealeah Craighead, Public domain, via Wikimedia Commons)

Trump mengatakan, telah melakukan percakapan yang baik dengan kedua pemimpin negara. Ia menyebut pembicaraan tersebut membahas eskalasi konflik yang kembali terjadi di perbatasan Thailand–Kamboja.

“Saya melakukan percakapan yang sangat baik pagi ini dengan Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, dan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, terkait bangkitnya kembali perang panjang mereka yang sangat disayangkan,” tulis Trump, dilansir dari euronews, Minggu (14/12/2025).

Dalam unggahan yang sama, Trump mengklaim kedua negara sepakat menghentikan seluruh penembakan.

“Mereka telah sepakat untuk menghentikan seluruh penembakan efektif malam ini, dan kembali ke Perjanjian Damai awal yang dibuat bersama saya,” tulisnya.

Trump juga menyebut peran Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam membantu memfasilitasi kembalinya kesepakatan tersebut.

2. Thailand bantah klaim Trump soal gencatan senjata

Trump Klaim Thailand-Kamboja Siap Berdamai, tapi Konflik Masih Lanjut
Sosok Perdana Menteri Baru Thailand, Anutin Charnvirakul. (x.com/prdthailand).

Pemerintah Thailand membantah klaim Trump mengenai kesepakatan gencatan senjata. Kementerian Luar Negeri Thailand menyatakan tidak ada kesepakatan yang diumumkan secara resmi.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Surasant Kongsiri, menyebut bentrokan masih berlangsung. Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Kamboja juga melaporkan adanya serangan dari pihak Thailand pada Sabtu pagi.

Trump menyebut konflik kembali pecah akibat ledakan bom pinggir jalan di Kamboja. “Bom pinggir jalan yang awalnya menewaskan dan melukai banyak tentara Thailand adalah sebuah kecelakaan,” tulis Trump.

Pemerintah Thailand menolak pernyataan tersebut. Perdana Menteri Anutin menegaskan ledakan itu bukan kecelakaan. “Ini jelas bukan kecelakaan di pinggir jalan,” tulis Anutin melalui akun Facebook miliknya.

3. Thailand tegaskan tetap bertindak untuk kedaulatan negara

Trump Klaim Thailand-Kamboja Siap Berdamai, tapi Konflik Masih Lanjut
Bendera Thailand (pexels.com/Yurix Sardinelly)

Anutin menegaskan, Thailand akan terus melakukan tindakan militer selama masih ada ancaman terhadap wilayahnya.

“Thailand akan terus melakukan tindakan militer sampai kami merasa tidak ada lagi bahaya dan ancaman terhadap tanah dan rakyat kami,” tulisnya.

Ia juga mengungkapkan isi percakapannya dengan Trump. “Saya katakan kepadanya bahwa sebaiknya ia berbicara dengan teman kita. Jangan hanya mengatakan bahwa kami harus berhenti bertempur,” ujarnya.

Menurut Anutin, penghentian konflik harus disertai langkah nyata dari Kamboja.

“Anda seharusnya mengumumkan kepada dunia bahwa Kamboja akan berhenti menembak, akan menarik pasukannya, dan akan membersihkan semua ranjau darat,” katanya.

Sementara itu, Trump tetap menegaskan kedua negara siap kembali ke jalur damai.

“Kedua negara siap untuk perdamaian dan kelanjutan perdagangan dengan Amerika Serikat,” tulis Trump.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in News

See More

Bank Mandiri Kembali Salurkan Bantuan di Tiga Titik Sumatera Utara

14 Des 2025, 20:25 WIBNews