Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

IAEA Yakin Iran Lanjutkan Pengayaan Uranium

Kepala Badan Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi. (x.com/@iaeaorg)
Kepala Badan Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi. (x.com/@iaeaorg)
Intinya sih...
  • Fasilitas nuklir Iran mengalami kerusakan signifikan
  • AS sedang berunding untuk mencapai kesepakatan nuklir potensial dengan Iran
  • Iran menangguhkan kerja sama dengan IAEA meskipun tetap menjadi penanda tangan Perjanjian Non-Proliferasi (NPT)

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, mengakui terjadi kerusakan cukup parah pada fasilitas nuklir Iran. Namun, dia yakin Teheran bisa melanjutkan pengayaan uranium dalam beberapa bulan.

Grossi menilai banyak pihak yang salah perhitungan tentang hancurnya fasilitas nuklir Iran sudah hancur lebur. Sebab, menurut Grossi, Iran masih memiliki sumber daya yang cukup dalam pengayaan uranium.

"Kapasitas yang mereka miliki ada di sana. Mereka dapat, dalam hitungan bulan mungkin kurang, memutar dan memproduksi uranium yang diperkaya. Terus terang saja, seseorang tidak dapat mengklaim semuanya telah hilang. Masih ada sesuatu di sana," kata Grossi, dikutip CBS News, Minggu (29/6/2025).

1. Ada tiga fasilitas nuklir Iran yang hancur

Ilustrasi fasilitas nuklir Iran (Twitter.com/Iran_Newsroom)
Ilustrasi fasilitas nuklir Iran (Twitter.com/Iran_Newsroom)

Ketika ditanya mengenai tingkat kerusakan akibat serangan Amerika Serikat (AS) ke tiga lokasi nuklir Iran, Grossi mengatakan, hal itu tergantung pada persepsi orang yang menjelaskan. Namun, menurutnya, kerusakan di fasilitas nuklir itu cukup signifikan.

"Apa yang terjadi, terutama di Fordo, Natanz, dan Isfahan, tempat Iran dulu memiliki dan masih mempertahankan sampai batas tertentu, kemampuan untuk pengolahan, konservasi dan pengayaan uranium, telah hancur secara signifikan," ujarnya.

2. AS berunding untuk capai kesepakatan nuklir potensial dengan Iran

ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/Danny Burke)
ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/Danny Burke)

Utusan khusus AS, Steve Witkoff, mengaku sedang berunding dengan Iran dan merencanakan pertemuan untuk mencapai kesepakatan potensial. Grossi mengklarifikasi, IAEA tidak terlibat dalam negosiasi tersebut.

"Peran kami adalah memantau dan memverifikasi. Kami bukan bagian dari pembicaraan langsung," jelasnya.

Mengenai aktivitas nuklir Iran yang mengindikasikan persenjataan, Grossi mengatakan jika belum ada program yang mengarah ke sana.

"Namun, mereka tidak menjawab pertanyaan yang sangat penting dan tertunda. Itulah kebenarannya," ujar Grossi.

3. Iran tangguhkan kerja sama dengan IAEA

Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi. (commons.wikimedia.org/IAEA Imagebank)
Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi. (commons.wikimedia.org/IAEA Imagebank)

Pekan lalu, parlemen Iran mengesahkan RUU untuk menangguhkan kerja sama dengan IAEA, yang pada akhirnya disetujui Dewan Wali. Grossi mengatakan, Iran tetap menjadi penandatangan Perjanjian Non-Proliferasi (NPT), yang mengesampingkan hukum domestik.

"Perjanjian internasional lebih diutamakan. Anda tidak dapat mengutip undang-undang internal untuk menghindari kewajiban internasional Anda. Iran belum melakukannya, yang menurut saya konstruktif," ujar Grossi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us