Ibu Kota Thailand, Bangkok Ganti Nama Jadi Krung Thep Maha Nakhon

Jakarta, IDN Times - Ibu kota Thailand, Bangkok, akan berganti nama menjadi Krung Thep Maha Nakhon. Pergantian nama itu diumumkan oleh Kantor Perdana Menteri, Prayut Chan-o-cha, pada Selasa (15/2/2022).
Menurut Menteri Kebudayaan, Itthipol Kunplome, nama baru mencerimkan kejayaan ibu kota. Meski begitu, pembaruan tersebut tidak akan berlaku sampai diperiksa oleh komite yang bertanggung jawab untuk meneliti undang-undang legislatif.
1. Sudah lama digunakan masyarakat Thailand

Krung Thep Maha Nakhon berarti ‘kota besar para bidadari’. Nama ini sebetulnya sudah lama digunakan oleh masyarakat Thailand.
Sebenarnya, nama baru yang diusulkan merupakan singkatan dari Krung Thep Mahanakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Ayuthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchatani Burirom Udomratchaniwet Mahasathan Amon Piman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanukam Prasit. Nama itu diberikan oleh Raja Prama I.
Adapun arti dari nama yang panjang itu adalah:
- Kota Para Dewa.
- Kota Agung.
- Kediaman Buddha Zamrud.
- Kota Tak Tertembus (Ayuthaya) Dewa Indra.
- Ibu Kota Agung Dunia yang Diberkahi dengan Sembilan Permata Berharga.
- Kota Bahagia yang Berlimpah Istana Kerajaan Besar yang Menyerupai Tempat Tinggal Surgawi Tempat Tinggal Dewa-dewa yang Bereinkarnasi.
- Kota yang Diberikan oleh Indra dan Dibangun oleh Wisnukarm.
Nama asli dari Bangkok tercatat sebagai nama tempat terpanjang di dunia Guinness World Records. Meski panjang, dalam keseharian masyarakat Thailand lebih sering menyebut Krung Thep saja, yang berarti ‘kota para bidadari’.
2. Nama 'Bangkok' tetap akan diakui

Bangkok sendiri adalah nama lama Thonburi, bekas ibu kota kerajaan, yang sekarang menjadi bagian dari wilayah metropolitan distrik Bangkok Noi dan Bangkok Yai.
Nama ini digunakan secara resmi sejak diumumkan oleh Kantor Royal Society Thailand (ORST) pada November 2001.
Meski terjadi perubahan, nama Bangkok akan tetap diakui. Krung Thep Maha Nakhon akan tetap menjadi nama resmi ibu kota Thailand, tetapi nama resmi tersebut akan diikuti dengan nama 'Bangkok' dalam tanda kurung.
3. Tuai banyak kritik dari masyarakat
Sejumlah masyarakat Thailand mengkritik perubahan nama ini. Menurut mereka, penyebutan nama Bangkok lebih mudah, terlebih untuk masyarakat asing.
Dilansir dari Bangkok Post, mantan pengajar bidang ekonomi di Universitas Chulalongkorn, Somkiat Osotsapa, mengatakan bahwa nama Bangkok telah menjadi merek negara.
"Bangkok, disingkat BKK, adalah merek negara. Butuh beberapa dekade sebelum nama Bangkok diakui oleh negara lain. Sebut saja versi panjangnya kepada orang asing dan beri mereka ejaan dan lihat bagaimana mereka akan bereaksi," tuturnya.
Menanggapi banyak kesalahpahaman, wakil juru bicara pemerintah, Rachada Dhnadirek menegaskan bahwa nama ‘Bangkok’ masih akan tetap diakui. Hanya penulisannya saja yang berubah dari 'Bangkok' menjadi Krung Thep Maha Nakhon (Bangkok).
Banyak masyarakat yang menilai perubahan ini tidak memiliki dasar yang kuat dan justru membingungkan.