Investor Kripto Ditangkap atas Penculikan dan Penyiksaan di Manhattan

- John Woeltz, investor kripto, ditangkap oleh polisi New York atas tuduhan menculik dan menyiksa pria Italia berusia 28 tahun di rumah mewah lima lantai di Soho, Manhattan.
- Korban dibujuk ke rumah dengan janji mengembalikan Bitcoin yang sebelumnya dipaksa dikirim ke Woeltz. Korban disetrum dengan kabel listrik, kakinya dilukai dengan gergaji, dan dipaksa menghisap crack cocaine selama penyekapan.
Jakarta, IDN Times – Seorang investor kripto, John Woeltz, 37 tahun, ditangkap polisi New York pada Jumat sebelum pengadilan pada Sabtu, (24/5/2025), atas tuduhan menculik dan menyiksa seorang pria Italia berusia 28 tahun. Aksi keji itu dilakukan di rumah mewah lima lantai di kawasan elit Soho, Manhattan, untuk memaksa korban menyerahkan kata sandi Bitcoin. Woeltz didakwa atas penculikan tingkat satu, penyerangan tingkat dua, penyekapan ilegal tingkat satu, dan kepemilikan senjata api ilegal.
Dilansir dari The Gurdian, korban tiba di New York dari Italia pada 6 Mei 2025 dan dibujuk ke rumah di 38 Prince St., Soho, dengan janji mengembalikan Bitcoin yang sebelumnya dipaksa dikirim ke Woeltz. Menurut jaksa, korban diikat dan disiksa selama beberapa minggu.
Polisi menemukan kawat ayam, helm balistik, rompi antipeluru, kacamata penglihatan malam, foto polaroid korban dengan senjata ditodongkan ke kepala, dan t-shirt dengan gambar korban memegang pipa crack cocaine. Darah ditemukan di beberapa area rumah, mendukung dugaan penyiksaan.
1. Korban disetrum dan dilukai dengan gergaji
Jaksa menyatakan korban disetrum dengan kabel listrik, kakinya dilukai dengan gergaji, dan dipaksa menghisap crack cocaine selama penyekapan. Rumah tempat kejadian disewa Woeltz seharga 30 ribu dolar AS per bulan (sekitar Rp487,3 juta).
Polisi menemukan gergaji di lokasi, sesuai pengakuan korban. Woeltz dan kaki tangannya menyita paspor dan perangkat elektronik korban serta mengancam akan membunuh keluarganya untuk memaksa korban menyerahkan kata sandi Bitcoin.
2. Korban digantung di tangga dan melarikan diri

Jaksa mengungkapkan bahwa Woeltz dan kaki tangannya menggantung korban di tepi tangga rumah sambil mengancam akan membunuhnya jika tidak menyerahkan kata sandi Bitcoin. Korban akhirnya memberikan kata sandi yang tersimpan di laptop karena takut dibunuh. Menurut jaksa, saat Woeltz pergi mengambil laptop, korban, dalam kondisi berdarah, tanpa alas kaki, dan trauma, melarikan diri untuk mencari bantuan.
Polisi menangkap Woeltz di rumah tersebut pada malam yang sama dan menyita sejumlah senjata serta alat penyiksaan. Woeltz dianggap berisiko melarikan diri dan diperintahkan menyerahkan paspornya.
3. Tersangka kedua ditahan, tetapi belum didakwa

Beatrice Folchi, 24 tahun, ditahan pada Sabtu, (24/5/2025), atas dugaan keterlibatan dalam penculikan dan penyekapan. Namun, Kantor Kejaksaan Manhattan menyatakan mereka “menolak mendakwa” Folchi sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut. Hubungan Folchi dengan Woeltz belum dijelaskan polisi. Dua butler yang bekerja di rumah tersebut juga akan diwawancarai, menurut sumber polisi.
Kejadian ini mengejutkan warga Soho.
“Kami melihat polisi berlari dan banyak teriakan, lalu tim SWAT datang,” kata saksi Molli Sramowicz, dikutip dari CBS News, Minggu (25/5/2025).
Tetangga lain, Cairan Tully, mengatakan Woeltz tidak terlihat tertekan saat digiring polisi.