Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Iran Bantah Rencana Pembunuhan Donald Trump Selama Kampanye

ilustrasi bendera Iran (unsplash.com/sina_drakhshani)

Jakarta, IDN Times - Presiden Iran Masoud Pezeshkian, pada Selasa (14/01/2025), mengungkapkan bahwa negaranya tidak pernah berencana untuk membunuh Presiden terpilih Donald Trump selama kampanye 2024 dan di masa mendatang.

Hal itu membantah tuduhan Trump dan otoritas Amerika Serikat (AS) yang mengatakan bahwa Iran menjadi dalang di balik rencana pembunuhan Trump pada kampanye tahun lalu.

"Kami tidak pernah mencoba melakukan ini sejak awal dan tidak akan pernah melakukannya," ujarnya, ketika ditanya apakah Iran bersedia berjanji untuk tidak berencana membunuh Trump.

1. Presiden Iran menuduh Israel promosikan Iranophobia

Pezeshkian menyatakan, tuduhan otoritas AS terhadap Iran merupakan bagian dari rencana Israel dan negara lain untuk menyebarkan kebencian terhadap Iran.

"Ini adalah salah satu rencana yang dirancang Israel dan negara-negara lain untuk mempromosikan Iranophobia. Iran tidak pernah mencoba atau berencana untuk membunuh siapa pun. Setidaknya sejauh yang saya ketahui," kata dia. 

"Semua pembunuhan dan aksi teror yang kita lihat terjadi di Eropa dan di tempat lain, dapatkah kita melihat jejak warga negara Iran atau warga negara lain?" ujar Pezeshkian, dikutip Iranintl, media Iran.

Di sisi lain, AS menuduh Iran merencanakan pembunuhan Trump sebagai bentuk balas dendam atas kematian Qasem Soleimani, jenderal tinggi Iran yang tewas dalam serangan drone AS atas perintah Trump pada tahun lalu.

Tuduhan itu didasarkan pada dakwaan terhadap pria Afganistan pada November 2024 yang diduga ditugaskan oleh Korps Garda Revolusi Iran untuk membunuh Trump dengan bayaran tertentu. Namun, hal ini juga turut dibantah oleh para pejabat Iran.

Dalam dua kali percobaan pembunuhan terhadap Trump selama kampenye, yaitu pada September dan Juli, penyelidik tidak menemukan bukti keterlibatan Iran dalam atas percobaan pembunuhan tersebut.

2. Iran harap Trump mewujudkan perdamaian

Presiden Iran menyampaikan harapannya bahwa Trump akan menciptakan perdamaian di dunia dan bukan sebaliknya. Ia juga menegaskan bahwa Iran akan merespons tindakan apapun dan tidak takut akan perang, meskipun mereka tidak mencarinya.

"Saya berharap Trump akan mewujudkan perdamaian di kawasan dan dunia, bukan justru berkontribusi pada pertumpahan darah atau perang," kata Pezeshkian dalam wawancara dengan NBC News.

Pezeshkian menambahkan, negaranya berkomitmen menjaga perdamaian dan mengutuk segala aksi yang menghasut perang, serta terbuka untuk melakukan negosiasi.

"Republik Islam Iran berkomitmen menjaga perdamaian dan de-eskalasi di kawasan dan di seluruh dunia, mengutuk hasutan perang, agresi, dan genosida rezim Zionis, serta siap untuk negosiasi yang terhormat dan setara," tambah Pezeshkian.

3. Iran bersitegang dengan Trump saat menjabat sebagai presiden

Hubungan antara Iran dan AS yang buruk sejak 45 tahun lalu semakin diperburuk selama periode pertama Trump. Pada 2018, Trump memutuskan bahwa AS tidak lagi menjadi bagian dari kesepakatan nuklir Iran (JCPOA), perjanjian internasional untuk membatasi program nuklir Iran.

Setelah keluar dari kesepakatan itu, AS mulai memberlakukan kembali sanksi ekonomi yang lebih keras terhadap Iran. Namun, keputusan ini mendorong Iran untuk mengabaikan ketentuan JCPOA dan meningkatkan pengembangan nuklirnya, termasuk meningkatkan persediaan uranium.

Dilansir NBC News, Trump yang akan menjabat kembali sebagai presiden memunculkan spekulasi bahwa Washington dan Tel Aviv mungkin akan mengambil tindakan militer untuk mencegah Iran menciptakan bom nuklir.

Namun, klaim ini juga dibantah oleh Pezeshkian bahwa Teheran tidak mencoba membuat bom nuklir dan itu hanya semacam dalih dari musuh Iran.

Pezeshkian mengatakan bahwa Iran terbuka untuk berdialog dengan Trump, tetapi ia mengeluhkan bahwa AS belum memenuhi komitmennya di masa lalu dan justru berusaha menggulingkan pemerintahan Iran.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us