Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Iran Peringatkan Israel soal Bahaya Meluasnya Konflik Timur Tengah

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell. (twitter.com/Josep Borrell Fontelles)
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell. (twitter.com/Josep Borrell Fontelles)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian, memperingatkan Israel jika terus menggempur Gaza. Abdollahian khawatir, eskalasi Israel dan Palestina ini bisa meluas ke negara lain.

“Jika kejahatan perang yang dilakukan oleh rezim Israel di Gaza dan Tepi Barat tidak dihentikan, perang di wilayah ini bisa semakin dalam dan luas,” kata Abdollahian, dikutip dari Anadolu, Senin (4/12/2023).

Hal ini ia ungkapkan ketika berbicara via telepon dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, soal perkembangan baru di Jalur Gaza.

1. Iran desak jalur aman untuk bantuan kemanusiaan

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))
Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Abdollahian mendesak juga untuk pembentukan jalur yang aman guna menyalurkan bantuan kemanusiaan ke kantong-kantong wilayah di Gaza.

“Iran sekali lagi menolak rencana Israel memindahkan rakyat Palestina dari tanah mereka secara paksa,” ucapnya lagi.

“Pendudukan dan agresi Israel dianggap sebagai hak membela diri adalah sebuah pendekatan bias,” lanjut dia.

2. Sebanyak 700 warga Palestina tewas dalam 24 jam

Ilustrasi serangan roket di Gaza (ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Ilustrasi serangan roket di Gaza (ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Serangan Israel ke Gaza terus berlanjut dan meningkat usai tak ada kesepakatan baru soal gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Setidaknya 700 warga Palestina tewas akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir. Angka kematian ini termasuk yang tertinggi sejak dimulainya serangan pada 7 Oktober lalu.

Dari utara ke selatan, warga Palestina di Gaza tidak bisa berlindung di tempat yang aman lantaran pasti jadi sasaran Israel.

3. Israel targetkan kamp pengungsi Jabalia

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))
Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Sementara itu, Israel kembal menargetkan kamp pengungsi Jabalia. Beberapa rumah hancur dan banyak orang yang terkubur di reruntuhan bangunan.

Jalan-jalan utama di Gaza kini telah hancur, terutama yang menuju ke utara dan selatan. Israel kini memerintahkan warga Palestina yang ada di selatan, terutama di wilayah Khan Younis untuk segera mengungsi.

Di wilayah itu, terdapat 3 Warga Negara Indonesia (WNI) relawan MER-C yang juga mengungsi dari utara karena Rumah Sakit Indonesia menjadi sasaran Israel.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us