Israel Janji Bakal Balas Serangan Iran

Jakarta, IDN Times – Israel berjanji untuk menetapkan harga yang harus ditebus Iran sebagai pembalasan dari serangan udara mereka yang mengirim 300 drone dan misil ke Israel pada Sabtu malam (13/4/2024). Sementara itu, beberapa analis menyampaikan waktu dan skala pembalasan tersebut masih dipertanyakan.
Dilansir CNBC pada Senin (15/4/2024), analis senior Timur Tengah dan Afrika Utara dari platform Rane Network, Ryan Bohl, menyatakan bahwa Israel kini sedang mempertimbangkan serangan langsung terhadap Iran secara serius.
“Tetapi, Israel perlu mencapai keseimbangan. Mereka tidak ingin konflik secara terang dengan Iran,” tambah dia, dikutip dari CNBC.
Dia juga mengatakan bahwa taktik yang tidak terlalu berisiko untuk Israel adalah untuk melakukan “eskalasi terselubung”, di mana Israel akan mencari cara untuk mengembalikan perang bayangan mereka ke dalam bayang-bayang dengan intensitas yang lebih besar.
1. Iran mengutuskan serangan misil ke Israel sebagai tindakan pembelaan diri negara

Menjelang rapat kabinet perang pada Minggu (14/4/2024), anggota Kabinet Perang Israel, Benny Gantz, berjanji untuk membangun koalisi regional dan mengambil tindakan terhadap Iran dengan cara dan waktu yang tepat bagi mereka.
Bagi Iran, aksi pengiriman drone dan misil mereka adalah respons terhadap serangan Israel ke Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, pada awal bulan ini. Rezim Islam itu menuduh Israel melakukan serangan 1 April yang menewaskan tujuh personal militer Iran, termasuk seorang komandan senior.
Iran mengutus kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa aksi balasan mereka adalah tindakan negara untuk membela diri.
“Tindakan ini merupakan bentuk pelaksanaan hak yang melekat pada Iran untuk membela diri sebagaimana diuraikan dalam Pasal 51 Piagam PBB, dan sebagai respons terhadap agresi militer Israel yang berulang, khususnya serangan bersenjata pada tanggal 1 April 2024 terhadap lokasi diplomatik Iran,” kata Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani.
2. Israel dan Iran sudah salam konflik selama beberapa dekade

CNBC menjelaskan bahwa Israel dan Iran sudah dalam konflik selama beberapa dekade. Sebab, Iran mendanai dan mendukung kelompok-kelompok yang menentang Israel, termasuk kelompok militan Palestina Hamas. Bahkan, konflik yang sedang berlangsung di Gaza juga sering disebut sebagai perang proksi antara Israel dan Iran.
Menurut Presiden dan Global Strategist dari Independent Strategy, David Roche, Israel akan melakukan pergerakkan dalam seminggu ke depan. Namun, dia tidak memperkirakan pasukan Israel akan menyerang fasilitas minyak Iran karena hal itu akan dinilai mengecewakan bagi semua pendukung mereka, seperti Amerika Serikat.
Selain itu, dia mengatakan bahwa respons Israel kemungkinan hanya moderat, namun retaliasi dalam bentuk ekstrim juga memungkinkan terjadi dalam satu satu tahun ke depan.
“Jika ada bentuk pembalasan yang paling ekstrim–yang menurut saya tidak akan didapatkan saat ini–maka saya pikir akan ada krisis pasar,” kata dia kepada CNBC pada Senin.
3. Langkah selanjutnya untuk Iran

Apapun bentuk serangan Israel kepada Iran, Ryan mengatakan bahwa Iran akan tetap mencoba untuk semakin mengguncang ekonomi global.
“Namun (upaya Iran) hanya cukup hingga Amerika Serikat memberikan tekanan diplomatik pada Israel untuk melakukan de-eskalasi,” tambahnya.
Sebelum serangan drone dan misil dikirim Iran pada Sabtu malam, Iran telah menyita kapal kontainer yang terkait dengan Israel di Selat Hormuz, jalur perdagangan yang penting untuk transportasi minyak. Ryan menjelaskan bahwa pelecehan dan perilaku semacam ini kemungkinan akan terus berlanjut. Seberapa besar skalanya mungkin akan diukur dari seberapa keras Israel menyerang Iran.
Kini, Iran telah mengindikasikan bahwa serangan mereka terhadap Israel telah berakhir, sebagaimana yang disampaikan di akun X resmi Misi Permanen Iran ke Amerika Serikat (AS), @Iran_UN, pada Minggu (14/4/2024).
Pada kesempatan yang sama, mereka memperingatkan bahwa jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, tanggapan Iran akan jauh lebih parah. Selain itu, mereka juga menambahkan bahwa AS harus menjauh dari konflik antara Israel dan Iran.